Pagi itu, Minggu (19/01) pukul 10.00 wib rombongan siswa-siswi Pramadrasah Mubarak yang berjumlah 50 orang dengan menggunakan satu Bus bergerak menuju Museum Negri Sumatra Utara. Setelah sebelumnya dilaksanakan terlebih dahulu acara pembagian Rapor dan hadiah bagi siswa-siswi Pramadrasah yang telah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama empat bulan.
Sudah menjadi semacam tradisi dalam kegiatan Pramadrasah di Medan yangmana kegiatan Pramadrasah diakhiri dengan study tour, demikian ungkap dr. Muslihuddin, Kepala Pramadrasah Medan.
“Acara study tour ini bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan siswa-siswi Pramadrasah namun tetap mereka juga masih dapat bersenang-senang dalam acara tersebut. Ada dua tempat yang akan dikunjungi hari ini yaitu Museum Negri SUMUT dan Gereja Graha Maria Annai Velangkani”, ungkapnya.
Selain diikuti oleh seluruh siswa-siswi Pramadrasah, kegiatan study tour ini juga diikuti oleh seluruh pengajar dan tim panitia penyelenggara. Hadir juga sebagai tamu khusus, Mln. Yosnefil Muzafar (Mubda SUMUT 02) yang kebetulan sedang transit di Medan untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Tebing Tinggi.
Kurang lebih selama 2 jam kegiatan study tour dilaksanakan di Museum Negri SUMUT dimana para siswa-siswi mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah kota Medan dan tempat-tempat bersejarah di SUMUT lainnya juga mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai tradisi dan budaya berbagai suku dan adat istiadat di SUMUT.
Tepat pukul 12.00 wib rombongan bergerak menuju Gereja Graha Maria Annai Velangkani yang berlokasi di daerah Medan Tuntungan. Gereja ini dibangun pada tahun 2005, dengan struktur bangunan yang megah dan tinggi campuran arsitektur Indo-Mughal, dengan berbagai ornamen dan tampilan yang kaya warna pada bangunannya.
Rombongan langsung dipersilahkan untuk menuju Aula Gereja yang akan dipergunakan sebagai tempat dialog. Pastor James Bharataputra, SJ sendiri yang akan langsung memimpin jalannya acara dialog kali ini. Pastor James adalah Pastor asli India yang telah mengabdi di Indonesia sejak tahun 1967. Beliau mempersilahkan Mln. Muhammad Idris untuk membuka acara dialog dalam rangka ‘Tabayyun’ kali ini.
Mln. Idris mempersilahkan seluruh siswa-siswi Pramadrasah untuk menonton video dokumentasi mengenai pembangunan Gereja ini dan sejarah awal mula dibangunnya Gereja ini. Kurang lebih acara berlangsung setengah jam dan Mln. Idris mempersilahkan Pastor James untuk memberikan penjelasan tambahan. Pastor yang sudah berusia 82 tahun ini dengan suara yang masih lantang dan jelas memberikan penjelasan mengenai sejarah berdirinya Gereja yang juga menjadi salah satu destinasi wisata di SUMUT.
Gereja ini menjadi sebuah tempat dimana semua orang dari berbagai ras dan Agama, kaya atau miskin dapat menyebutnya “rumah” untuk mencari Tuhan, kedamaian, pelipur lara, dan penyembuhan. Oleh sebab itu tidak ada simbol atau ciri khas Katolik yang terlihat secara eksternal, demikian Pastor James menguraikan. Gereja ini juga menjadi pusat perziarahan bagi umat Kristiani. Gereja ini yang membangun adalah Tuhan sendiri karena pada saat awal mula akan mulai dibangun uang untuk membangunnya pun belum ada sedangkan total biaya pembangunan Gereja ini adalah 4 milyar, ungkapnya.
Gereja Graha Maria Annai Velangkanni ini didedikasikan kepada Bunda Maria yang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Matha, Our Lady of Good Health (Bunda Penyembuh).
Setelah kurang lebih selama satu jam memberikan penjelasan, maka acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Para siswa-siswi diberikan kesempatan untuk bertanya dengan bebas. Tujuh orang penanya dipersilahkan untuk menyampaikan pertanyaannya seputar sejarah berdirinya Gereja ini dan hal-hal lainnya mengenai ajaran-ajaran dalam Kristen lainnya.
Setelah acara tanya jawab, Pastor James mempersilahkan kepada seluruh hadirin untuk berjalan-jalan melihat kemegahan dan keunikan Gereja ini dipandu oleh Suster Sean. Tak ketinggalan, para siswa-siswa memanfaatkan momen ini untuk mengambil foto di tempat-tempat yang dianggap menarik dan unik. Yang juga menarik perhatian para siswa-siswa adalah satu tempat dimana orang-orang dapat mengambil “Holy water” yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Menurut Pastor James saat ditanya mengenai air suci ini, bukan air nya yang menyembuhkan namun iman kamu lah kepada Tuhan yang menyembuhkan penyakitmu, ungkapnya.
Setelah sesi foto bersama dan melihat-lihat Gereja ini, bus rombongan study tour bergerak meninggalkan Gereja ini dan kembali menuju Masjid Mubarak untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba lainnya dengan hadiah-hadiah menarik yang telah disediakan oleh Panitia. Mubarak untuk Pramadrasah Mubarak Medan! (Agung N)