Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, sejumlah komunitas mengadakan kegiatan berskala regional di kabupaten Pangandaran selama dua hari. Komunitas-komunitas tersebut antara lain Tim Homeopathy, Forum Bhinneka Tunggal Ika, serta Clean The City.
Sabtu (19/10/2019), 23 relawan tim Homeopathy bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pangandaran melangsungkan pengobatan gratis di Gedung Permodalan yg terletak di alun alun Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Koordinator Pengobatan Homeopathy Pangandaran, Tatang Solihin, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk kemanusiaan dan semoga bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya Masyarakat yg berada di Parigi Kabupaten Pangandaran.
Ditemui di tempat yg sama Zainal Abidin, selaku ketua panitia HSN tersebut menjelaskan jika pengobatan gratis Homeopathy sangat bermanfaat bagi peserta (santri) dan pengunjung. “Meski kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Parigi, saya melihat bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan perlu dilakukan secara rutin,” ungkapnya.
Pengobatan gratis Homeopathy yang menuai banyak apresiasi tersebut berlangsung hingga pukul 13.50 dengan dihadiri sebanyak 87 pasien.
Sementara itu, acara dilanjut dengan kirab kebhinnekaan dan bersih-bersih pada Minggu (20/10/2019) di sepanjang pesisir pantai Pangandaran. Bermula dari pantai barat, sebanyak 200 orang komunitas Clean The City dan Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) serentak melakukan aksi pungut sampah.
Sejumlah relawan dari komunitas-komunitas lain seperti Gema Ppanbers, Taruna Politeknik Kelautan turut ikut serta dalam kegiatan ini. Hadir jug dalam kegiatan tersebut Kabid Lingkungan Hidup, serta Kepala Dinas Pariwisata turut mensukseskan acara tersebut.
Menurut Cucu Kurniawan, Kabid Lingkungan Hidup, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam mewujudkan Pangandaran bebas sampah. Maka ia berharap kegiatan tersebut ada tindak lanjut dari kegiatan tersebut. Sedangkan dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Unang Sobarudin menuturkan, wisatawan kurang menaruh apresiasi terhadap lingkungan di sekitar pantai. “Maka kegiatan ini diharapkan akan menjadi edukasi berkelanjutan bagi seluruh masyarakat”. Dia juga menegaskan bahwa yang paling penting adalah edukasi dan provokasi agar kebersihan dapat menjiwa dalam diri masyarakat.
Selaras dengan harapan Ketua Dinas Pariwisata, Koordinator Clean The City Munawarman menyatakan jika tujuan kegiatan tersebut adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar menaruh kepedulian terhadap lingkungan serta menjadi penghubung antar komunitas penggerak peduli lingkungan.
Asep Rijal Asyari, ketua FBTI Tasikmalaya mengungkap, apapun bentuk kegiatan yang berangkat dari keberagaman dan kebersamaan berbagai kelompok, FBTI harus terlibat secara utuh. “Termasuk apabila itu kegiatan bersih-bersih, wajib untuk kita ikut andil,” pungkasnya.
Kontributor : Jihan / LI Sukapura