Medan – Dalam rangka mempererat tali persaudaraan insani, maka diadakan kegiatan bertajuk “Aksi Nyata Kerukunan Pemuda Lintas Agama”, acara yang mengacu pada kebersihan rumah ibadah dan berbagi takjil di kawasan Gereja Katolik Stasi ST. Yosep Jl, DR, Mansyur No.75 Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (26/04/2022). Kegiatan terlaksana atas dasar gagasan para pemuda yang peduli akan pentingnya menjalin hubungan kemanusian tanpa memandang perbedaan.
Kegiatan itu terselenggara atas kerja sama antara Ahmadiyya Muslim Student Association/ for Woman (Amsa/w) Indonesia dengan Keluarga Besar Mahasiswa Katolik Keuskupan Agung Medan (Kbmk Kam) yang mendapat support dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Medan Sumut dan Gereja Katolik Stasi.
Para pengurus dan umat Gereja Katolik sangat antusias menyambut semua partisipan. Dalam kegiatan tersebut hadir pula pemuda Budha Medan. Total peserta, ada 100 pemuda yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan lintas iman itu.
Ketua DPS Gereja Katolik St. Yoseph, Darwin Tarigan mengungkapkan rasa suka citanya dikarenakan secara pribadi sangat merindukan suasana seperti itu. Ia bercerita bahwa ketika masih muda, di tahun 70 an, hal tersebut masih lazim ditemukan. Namun, menurutnya sudah lama sekali kegiatan yang melibatkan umat dari berbagai latar belakang agama hampir tidak terjadi lagi sehingga ia memberikan apresiasi kepada Kbmk dan Amsa/w yang menjadi promotor kegiatan.
“Seiring perkembangan zaman banyak umat beragama yang enggan melakukan kegiatan lintas iman,” ujar Darwin.
“Kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti sampai disini saja, harus ada kegiatan berikutnya. Terkhusus bagi kepada pemuda, banyak organisasi yang dibentuk tetapi tidak pernah ada gagasan kegiatan lintas iman seperti ini,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Kam, RP. Serafin Dany Sanusi yang mengatakan, “Di dalam hati kita sejatinya kita adalah orang orang yang ingin bersatu.”
“Menyatukan perjalanan yang sama sudah tentu caranya yang berbeda. Ada ekspresi yang bisa disamakan, ini adalah ekspresi yang sesungguhnya. Perbedaan tidaklah menjadi penghalang untuk melakukan sebuah kegiatan antar umat manusia,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Mubaligh JAI Daerah Medan Sumut, Maulana Muhammad Idris mengucapkan rasa terima kasih atas penyambutan dari pihak Gereja yang sangat luar biasa terhadap semua yang datang dan hadir dalam kegiatan itu.
“Terima kasih atas penyambutan para panitia acara sekaligus sebagai umat gereja yang menyambut dengan penuh rasa kasih,” kata Maulana Idris.
Aksi kepemudaan lintas iman tersebut diklaim tidak hanya menuangkan pemikiran dalam forum diskusi saja. Kegiatan itu dianggap mampu membuat sebuah terobosan dengan menyatukan pendapat antara sejumlah golongan pemuda yang berbeda keyakinan sehingga dapat memberikan dampak yang nyata.
Kontributor: Mardiansyah Ginting
Editor: Firmansyah