By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
NasionalRabthah

SFCG Gandeng Ikatan Pelajar Jamaah Islam Ahmadiyah Wujudkan Indonesia Damai

Last updated: 21 Desember 2015 14:24
By Redaksi 1.9k Views
Share
Foto bersama Youth Interfaith Forum
Foto bersama Youth Interfaith Forum
SHARE

JAKARTA – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia atau dikenal dengan Ahmadiyya Muslim Students Associatiion (AMSA) Bekasi dan DKI Jakarta, hadir pada acara Youth Interfaith Forum yang berlangsung di Hotel Ibis, Kamis (17/12). Acara yang digagas oleh Search For Common Ground (SFCG) ini dihadiiri tujuh puluh pemuda dari latar belakang agama, keyakinan, dan daerah yang berbeda. Selain AMSA Bekasi dan DKI, hadir pula FORPELA, PMII, GMKAI, Gusdurian, dan Aktifis Ponpes Asshidiqiyah. (baca juga: Youth Interfaith Camp 2015: Serang Masjid Ahmadiyah, Minta Maaf di Forum Perdamaian)

Jose de Souse de Vicent selaku Country Director SFCG menyemangati para pemuda untuk tetap aktif membangun kesadaran akan pentingnya perdamaian.  Sementara itu Alamsyah M. Djafar dari Wahid Institute memaparkan bagaimana pemuda turut andil dalam kasus-kasus intoleran yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Dalam pemaparan materinya, Alamsyah M. Dja’far dari Wahid Institute mengungkapkan keterlibatan anak-anak muda dalam beragam aksi Intoleran di Indonesia. Mengacu pada penelitan Wahid Institute, sepanjang tahun 2014 dengan responden 300 siswa SMA di Jabodetabek, sebanyak 46 diantaranya  setuju membalas orang yang membakar dan menutup tempat ibadah mereka. (baca juga: The Wahid Institute: Pelanggaran intoleransi di Indonesia masih tinggi)

Alamsyah juga menyebut hasil penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKiP) pada tahun 2011 yang menunjukkan bahwa sebanyak 52,3% siswa sekolah umum di Jabodetabek mendukung ideologi dan aksi kekerasan kelompok tertentu dalam penyegelan dan perusakan rumah ibadah.

“Ini bentuk lemahnya penyampaian pesan toleransi di dunia pendidikan dan ketidakprofesionalan guru dan pejabat sekolah,” ujarnya dihadapan peserta Youth Interfaith Forum.

Presentasi Nara Sumber dalam Youth Interfaith Forum
Presentasi Nara Sumber dalam Youth Interfaith Forum

Di tempat yang sama, Savic Alieha, Direktur NU Online, menyampaikan potensi media sosial dalam langkah penguatan penyelesaian konflik agama di Indonesia. Dalam kasus GKI Yasmin misalnya, dia mencontohkan bagaimana Twitter begitu efektif menyebarkan informasi.  Dalam kasus GKI Yasmin yang terjadi beberapa bulan lalu, ia memotret pentolan-pentolan “preman” yang menyerang GKI Yasmin dan mengunggahnya. Hasilnya foto tersebut tersebar ke ratusan ribu pengguna Twitter. (baca juga: Muslim Television Ahmadiyya : Mendefinisikan Kembali Arti Penyiaran Religi)

“Bayangkan kalau saya harus mencetak foto, memberikan caption dan membagikannya untuk dua ratus ribu orang? Tentunya tidak efektif,” sambungnya.

Menurutnya tantangan penggiat toleransi dalam penggunaan platform (website, blog, dan media sosial)  ini terletak pada menulis dan pembuatan konten yang masih kurang sehingga kalah dengan para pelaku intoleran.

Forum ini bertujuan  untuk mewujdkan perdamaian dunia dan menyuarakan pesan damai guna membendung intoleransi yang marak terjadi. Anggita Paramaseti sebagai Project Officer Search For Common Ground menekankan para pemuda semestinya  juga sebagai motor penggerak dialog lintas iman.

Selain pemaparan materi dari narasumber ada pula sesi berbagi pengalaman dari komunitas peace leader dari Bekasi, Madura dan Jember yang selama ini giat mengkampanyekan pesan perdamaian di beberapa daerah. Youth Interfaith Forum ditutup dengan deklarasi bersama dengan membuat komitmen perdamaian.

Kontributor: Husna Arifa/Fariz
Editor: Talhah Lukman Ahmad

You Might Also Like

Pengungsi Ahmadiyah; Ombudsman: Jokowi mesti contoh Gus Dur dalam kasus Ahmadiyah

Mubaligh JAI Apresiasi Salatiga Jadi Kota Paling Toleran Kedua Se-Indonesia

Pemuda Ahmadiyah Paparkan ‘Toleransi dalam Islam’ pada Dialog Lintas Iman

Buka Posko Mudik Bersama, Ketua GP Ansor Jawa Barat Apresiasi GP Ansor dan MKAI

Ingin Tahu Tentang Ahmadiyah, Pendeta dan Pengurus GKP Klasis Cirebon Kunjungi Ahmadiyah Manislor

TAGGED:amsalintas imanSFCGYouth Interfaith Forum
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Ijtima Nasional Ansharullah 2015 Ijtima Nasional Ansharullah 2015: Jadikan Alam Terbuka Ajang Silaturahmi
Next Article Ikatan Pelajar Jamaah Islam Ahmadiyah Bandung dan Youth Ambassador Sambangi Kong Miau
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Doc. Jatengdaily.com
BeritaRabthah

Ahmadiyah Ikut FGD Perkuat Toleransi Umat Islam, Lahirkan Piagam Wahid Hasyim

Redaksi 4 Min Read
Nasional

Ratusan Khuddam Unjuk Prestasi di Peringatan Masih Mau’ud

Amatul Khadija 2 Min Read
Nasional

Generasi Muda Priabar Habiskan Akhir Pekan dengan Malam Khuddam dan Pekan Atfhal

Amatul Khadija 3 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?