Tangerang- Mewakili Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (MKAI) Shakeel Ahmad, berpartisipasi dalam Dialog Pemuda Lintas Paham Keagamaan Islam pada Rabu-Jumat, 14-16 Juni 2023, di Hotel Aryaduta, Tangerang, Banten.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik.
Dalam forum ini, beberapa kegiatan dan sesi diskusi dilaksanakan. Sesi pertama dipimpin oleh Syafaat dari Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik dengan tema “Pemuda dalam Implementasi Moderasi Beragama.”
Sesi kedua melibatkan Kombes Pol. Sri Astuti Ningsih, Kasubdit Penyidikan Densus 88 Polri, yang membahas respons terhadap ekstremisme, radikalisme, dan terorisme.
Abi Nugroho dari Lakpesdam PBNU juga menjadi pembicara dalam Sesi keempat, mengangkat materi tentang “Peta Konflik Keagamaan di Indonesia 2019-2022.”
Sesi kelima dipimpin oleh Bahrul Wijaksana dari SFCG (Search for Common Ground) yang membahas pengelolaan konflik dan perdamaian.
Pada Sesi ketujuh, dibahas tentang pengembangan konten kreatif media digital terkait isu keberagamaan dengan Pipit Aidul Fitri dari Maarif Institute sebagai pembicara.
Acara tersebut diakhiri dengan sesi berbagi pengalaman bersama Ust. Sofyan Tsauri dari PANNSI, yang mengemukakan pentingnya menjaga falsafah bangsa, Pancasila, sebagai perekat persatuan dalam menghadapi perbedaan paham keagamaan, intoleransi, dan radikalisme.
Dialog dan pertemuan yang difasilitasi oleh Kementerian Agama memberikan harapan dan optimisme bagi perwakilan organisasi kepemudaan Islam dari seluruh Indonesia.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas nasional, kewarganegaraan, dan kemanusiaan.
“Nilai-nilai perdamaian yang ditekankan dan pembahasan mengenai penyelesaian konflik di Indonesia diharapkan dapat menjadi pemicu bagi semangat harmoni dan menjauhkan generasi muda dari pengaruh intoleransi dan radikalisme,” kata Shakeel.
Forum ini merupakan acara kedua kalinya diselenggarakan dan memiliki tujuan jangka panjang dalam mengelola keragaman pemahaman keagamaan di Indonesia.
“Forum ini memberikan kesempatan bagi interaksi, mempererat hubungan, dan mendorong kolaborasi di antara berbagai kelompok,” pungkasnya.