Ada pula yang berharap agar acara ini bisa diadakan di tempat umum dan ramai seperti universitas, sekolah, atau bahkan pusat-pusat perbelanjaan.
YOGYAKARTA – Gerakan Donor Darah (GDD) Nasional, Sabtu (28/5), sukses diselenggarakan di PMI Yogyakarta, Kotagede, Yogyakarta. Pendaftar kali ini mencapai 131 orang. Setelah melewati pemeriksaan darah, 106 orang berhasil mendonorkan darahnya.
Berbagai tanggapan datang dari para pendonor. Kebanyakan pendonor merasa senang bisa mendonorkan darahnya hari ini. Tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali mendonorkan darahnya. Seperti Kanti, mahasiswi ISI dari Medan.
“Kesannya senang. Memang baru pertama kali (donor darah-red.). Tahu info dari akun Line Jogja 24 Jam,”
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/donor-darah/feed/” number=”3″]
GDD diadakan secara serentak lebih dari 10 kota besar di Indonesia. Jogja sendiri merupakan daerah yang kerap kali kekurangan stok darah.
Masyarakat lintas usia ikut memeriahkan acara yang diadakan serentak nasional ini. Mulai dari siswa SMA atau mahasiswa yang baru pertama kali mendonorkan darahanya hingga para pendonor senior yang sudah menjadikannya kegiatan rutin.
Menurut para pendonor, aksi sosial ini sangat baik dan perlu rutin diadakan. Seperti harapan Nia, seorang bidan yang bekerja di RS Pratama. “Senang, mudah-mudahan acaranya lebih sering diadakan.” Hal senada juga disampaikan Mery, mahasiswi Universitas Atmajaya Yogyakarta.
“Pertama kali ikut ini, deg-degan. Niatnya ikut pengen coba aja. Ini baru pertama kali ikut donor darah. Harapannya untuk acara selanjutnya, supaya banyak masyarakat yang lebih tertarik dan banyak ikut.” Kata Mery yang mengaku mendapat info dari Twitter temannya.
Meskipun sudah cukup melebihi target, beberapa berharap agar publikasi lebih ditingkatkan. “Ya bisa lewat Instagram,” kata Lintang dan Lala, siswa SMA 8 Yogyakarta, saat ditanya media sosial apa yang paling efektif bagi mereka. Ada pula yang berharap agar acara ini bisa diadakan di tempat umum dan ramai seperti universitas, sekolah, atau bahkan pusat-pusat perbelanjaan.
Kontributor : Husna Farah
Editor : Talhah Lukman Ahmad