KHalifah Hudhur atba. menyatakan bahwa Ansharullah itu bermakna ‘para penolong Allah’. Maka menjadi tugas bagi tiap anggota untuk berkhidmat kepada Islam.
Press Desk Ahmadiyya Muslim Jamaat International
AMANAT serta ceramah Sayyidina Hadhrat Amirul Mukminin Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad (Hudhur) atba. menjadi menutup pelaksanaan Ijtima Majelis Ansharullah Inggris Raya yang ke-32 di London, Ahad, 19 Oktober 2014.
Acara tahunan tersebut dihadiri lebih dari duaribu orang. Mereka datang dari segala penjuru Inggris Raya.
Acara berlangsung tiga hari. Pelaksanaannya berada di kompleks Masjid Baitul Futuh London Baratdaya.
Dalam ceramah penutupannya, Khalifah Hudhur atba. berbicara tentang pentingnya organisasi badan ‘Majelis Ansharullah’ dan menguraikan tanggung jawab masing individu anggota di dalam meraih hidayah melalui penelaahan tulisan-tulisan Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari Qadian.
KHalifah Hudhur atba. menyatakan bahwa Ansharullah itu bermakna ‘para penolong Allah’. Maka menjadi tugas bagi tiap anggota untuk berkhidmat kepada Islam sebagai agama yang benar dan damai sesuai dengan kemampuan terbaik mereka.
Hudhur atba. bersabda, fakta karunia bahwa semua anggota Ansharullah itu berusia empatpuluh tahun ke atas.. Mereka harus memanfaatkan kematangan usia dan pengalaman mereka secara penuh di dalam upaya mereka untuk benar-benar menjadi ‘penolong Allah’.
Hudhur atba. menjelaskan bahwa Allah tidak memiliki berapapun kebutuhan untuk ‘para penolong’ sebagaimana Dia adalah yang Maha memiliki kekuatan-kekuatan. Namun, karena Tuhan yang tak terbatas kasih-Nya itu, Dia telah memberikan umat Islam kesempatan untuk mengkhidmati dan mensyiarkan keimanan mereka sehingga mereka dapat menjadi para penerima datangnya berkat-berkat dan ganjaran-ganjaran-Nya.
Berbicara tentang tugas-tugas para penolong Allah yang sejati, Hudhur atba. bersabda:
“Di satu sisi, adalah tugas kita untuk mewartakan Keesaan Allah serta untuk mengundang umat manusia kepada-Nya dan untuk mengajar mereka tentang kebenaran dan kemurnian ajaran Islam. Namun, bahkan sebelum ini, kita harus menilai diri kita sendiri untuk melihat sampai sejauh mana kita secara pribadi mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan benar.”
Hudhur atba. melanjutkan:
“Kita harus menanamkan ajaran-ajaran Islam yang benar ke dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadikannya teladan positif bagi kita. Inilah cara untuk menunjukkan kepada warga dunia akan kesucian serta keluhuran junjungan kita Hadhrat Nabi Muhammad-Rasulullah saw. dan sebagai ajang pembuktian bahwa Islam adalah agama yang hidup.”
Hudhur atba bersabda bahwa Islam diperlukan umat manusia di dalam memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak makhluk. Beliau atba. bersabda bahwa dengan kian berlalunya setiap hari, umat Islam Ahmadiyah harus berusaha memperbaiki diri di dalam memenuhi kedua tujuan-tujuan dasar iman mereka.
Hudhur atba. bersabda bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengajarkan, Alquran adalah kitab yang mencerahkan beserta ajarannya yang universal serta abadi. Alquran bukanlah buku dongengan melainkan merupakan filsafat untuk kehidupan.
Kemudian dalam ceramahnya itu, Hudhur atba. mencontohkan tentang orang yang ada di berbagai belahan dunia yang telah mendapat hidayah untuk bergabung ke dalam jamaah Ahmadiyah, Islam yang hakiki, melalui bimbingan ilahi.
Beliau bersabda, keberhasilan dan kemajuan jamaah muslim Ahmadiyah adalah semata-mata dikarenakan berkat-berkat Allah swt..
Ijtima ditutup dengan doa hening bersama oleh Hudhur atba..
Selama tiga hari pelaksanaan, ragam ceramah kerohanian diberikan oleh para cendikiawan tentang ajaran-ajaran Islam yang sejati dan oleh berbagai kalangan akademis serta ada pula pertandingan olahraga dan permainan di lokasi ijtima tersebut.
_
DMX | WA