Bogor – “Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat” sebuah istilah yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Physical Trainer Instructor (PTI) Jamiah Ahmadiyah Indonesia, Maulana Ridwan Buton menyatakan: “Pekan Olahraga Jamiah (Porjam) Ahmadiyah Indonesia 2022 diselenggarakan untuk menjaga kesehatan para mahasiswa.”
Lantas, Maulana Buton mengutarakan bila sebagai calon mubaligh, mereka tentunya akan menjadi seorang pendidik. “Mubaligh sebagai pendidik membutuhkan tubuh yang sehat,” ujar Maulana Buton. “Para mahasiswa perlu membangun kesehatan agar memiliki kekuatan mental dan fisik.”
Untuk membangun kecintaan mereka terhadap kesehatan, Jemaat Ahmadiyah memandang penting untuk melembagakan kegiatan olahraga bagi para mahasiswa Jamiah, salah satunya dengan menggelar Porjam. “Porjam 2022 ini luar biasa dan bergengsi.” ucap Maulana Buton. “Namun harus diingat kembali tujuan inti belajar di Jamiah ini adalah untuk menjadi seorang mubaligh yang uswatun hasanah dan berilmu, olahraga hanyalah untuk kesehatan.”
Selain dapat mengasah keterampilan dan memiliki prestasi dengan menjadi juara dalam Porjam, kemahiran para mahasiswa dalam bidang olahraga semestinya dapat berpengaruh pada kecerdasan mereka. “Itu masuk ke dalam catatan buku record tiap mahasiswa,” ungkap Maulana Buton. “Bisa menjadi pertimbangan dan rekomendasi di tempat tugas nantinya.”
“Tetapi ingat kewajiban utama adalah belajar,” tegas Maulana Buton.
Saat pertandingan cabor bola basket pada Selasa (6/9/2022) Maulana Buton berharap agar para mahasiswa tidak perlu saling berusaha untuk mematahkan permainan lawan dengan menggunakan cara-cara keras bahkan cenderung kasar. “Bermain sportif saja” kata Maulana Buton. “Di dalam lapangan sebagai lawan dan di luar itu tetap kawan.”
Lebih jauh, Maulana Buton mengupas bila hal yang terindah dalam pertandingan olahraga adalah dapat menjadikannya sebagai sarana untuk memperlihatkan Allah Ta’ala. “Pemainnya hebat-hebat kok kalah?” “Kok bisa ya, harusnya udah kalah ini, kenapa jadi menang?”
Dalam sebuah pertandingan, menurut Maulana Buton terkadang orang yang tidak disangka-sangka akan menang ternyata keluar sebagai juara. “Hal semacam Itu sering terjadi,” tutur Maulana Buton. “Olahraga adalah sarana untuk mencapai kemenangan tetapi utamanya adalah untuk memperlihatkan bahwa wujud Allah Ta’ala itu ada.”