By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
DKI JakartaHukum & HAMNasional

Praktik Inklusi Ahmadiyah, Direkam ke Dalam Sebuah Buku

Last updated: 21 April 2022 21:14
By Firmansyah 422 Views
Share
Komisioner Komnasper, Dewi Kanti (tengah) saat berbicara dalam acara diseminasi buku pada Kamis (21/4/2022) di Wisma Rahmat Ali, Jakarta Pusat, (Foto/ Dokumentasi: Firmansyah).
SHARE

Jakarta – Praktik-praktik inklusi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) direkam oleh Setara Institute ke dalam sebuah buku. Buku yang berjudul “Inklusi Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam Keindonesiaan” itu diharapkan mampu mengikis stigma eksklusivitas yang melekat pada Ahmadiyah.

Berbicara di hadapan para wartawan dalam acara diseminasi dengan awak media pada Kamis (21/4/2022), Juru Bicara JAI, Yendra Budiana mengatakan bahwa Ahmadiyah sangat inklusif dalam interaksi hubungan sosial kemasyarakatan. Namun disisi lain, ia menuturkan jika dalam praktik peribadahan diperlukan adanya eksklusivitas bagi semua pemeluk agama.

“Beragama itu menurut tokoh NU justeru dalam hal ibadah harus eksklusif,” kata Yendra.

“Inklusivitas diimplementasikan dalam hubungan sosial kemasyarakatan,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh salah satu penulis yang juga merupakan peneliti di Setara Institute, Ikhsan Yosarie yang mengungkapkan bila perilaku inklusivitas Ahmadiyah dapat ditemukan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan mereka sehari-hari. Ia menyebut gotong royong menjadi salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan JAI sebagai cerminan sikap inklusif mereka selaras dengan budaya bangsa Indonesia sejak dulu.

“Di tengah tingkat intoleransi yang begitu tinggi mereka masih membuka diri,” ucap Ikhsan.

Interaksi hubungan sosial yang dilakukan Ahmadiyah baik dengan warga masyarakat maupun pemerintah itu bersandar pada motto “Love For All Hatred For None” yang harus diimplementasikan oleh seluruh anggota JAI. Melalui Humanity First (HF) Indonesia, sayap organisasi Ahmadiyah yang banyak bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, Ahmadiyah berkontribusi memastikan bantuan-bantuan harus sampai kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sementara itu Sayyidatul Insiyah atau biasa disapa Sisy menuturkan jika di dalam penelitiannya ia kemudian menemukan fakta bahwa kaum perempuan Ahmadiyah yang tergabung dalam Lajnah Imaillah (LI) ternyata adalah calon pendonor mata terbesar di Indonesia, sehingga dapat dikatakan bila inklusi sosial juga terjadi terhadap perempuan, bahkan anak-anak Ahmadiyah.

Ia mengatakan bila organisasi Lajnah Imaillah Indonesia berkontribusi aktif dalam memberikan donasi terhadap korban tsunami Aceh dan juga mengirimkan para dokter ke lokasi bencana.

“Lajnah Imaillah Indonesia sudah cukup inklusi, sudah cukup membaur dengan masyarakat,” kata Sisy.

Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Perempuan (Komnasper), Dewi Kanti melihat bahwa gerakan perempuan menjadi salah satu pelopor penggerak perubahan dan perdamaian. Mereka menjadi aktor penting di dalam perilaku inklusivitas Ahmadiyah. 

Ia pun menyatakan komunitas Ahmadiyah bisa meretas prasangka dan meretas diskriminasi dengan nilai-nilai kemanusiaan dengan mengembangkan kerja sama yang mampu menembus sekat perbedaan.

“Kawan-kawan JAI memiliki karakter yang humanis dan selalu menyebarkan kasih,” ujar Dewi.

Lebih lanjut, ia berharap buku tersebut mampu membuat masyarakat lebih mengenal dan memahami JAI sebagai bagian dari warga bangsa yang sebetulnya bukan ancaman. Menurut Dewi, Ahmadiyah justeru ikut berkontribusi di dalam merawat keindonesiaan dan nilai-nilai kearifan lokal.

You Might Also Like

Peace In Diversity = Berbhinneka dalam Damai

Ibu-ibu di Manislor Ikuti Pelatihan Tata Boga

LI dan Ansharullah Ahmadiyah Kebayoran Tak Mengenal Lelah Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci

Pesantren for Peace kunjungi Markaz Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia

Pakistan: Seorang Ahmadi Muslim Ditembak Di Rawalpindi

TAGGED:ahmadiyahhfinklusiJAIkomnasperLajnah Imaillahsetara
Previous Article Dari 570 Kasus Intoleransi Terhadap Ahmadiyah, Mayoritas Terjadi di Jabar
Next Article Perempuan Muslim Ahmadiyah Menembus Sekat Diskriminasi dan Intoleransi
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

silaturahmi-tenis-meja-ahmadiyah-khuddam-padang
Nasional

Silaturahmi Tenis Meja ala Khuddam Padang

Redaksi 1 Min Read
Nasional

Jaringan Advokasi Peduli Anak Peringati Hari Anak Internasional

Redaksi 2 Min Read
MedanRabthah

Sinergi Ahmadiyah dan Katolik Diapresiasi Uskup Agung Medan

Rizal 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?