“Waktu sekolah saya tidak suka pelajaran sastra. Tapi di luar negeri saya baru sadar bahwa sebuah bangsa dihargai karena punya pemikiran. Pemikiran itu antara lain ada di dalam sastra. Oleh karena itu saya ingin mengajak kita semua untuk memahami belantara sastra Indonesia dengan cara yang mudah”
Demikian kalimat pembuka sastrawati Indonesia, Ayu Utami, sebagai pembicara tunggal dalam acara Lokakarya Peta Sastra Kebangsaan sebagai bagian dari kegiatan Literature and Idea Festival (LIFest) Komunitas Salihara.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Guru dan Komunitas Salihara pada Rabu 16-10-2019 di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Erni Raheela Ismail hadir mewakili Lajnah Imailah Kebayoran, sedangkan peserta lain yang hadir terdiri dari para guru SMP dan SMA se-Jadetabek.
Peta Sastra Kebangsaan merupakan penggabungan sastra dan sejarah, dengan menekankan minat siswa secara individual, sesuai perkembangan pribadinya.
Dalam Lokakarya ini peserta/para guru diajak untuk mengaitkan pemahaman sejarah sastra secara kontekstual, didukung oleh pengenalan dan pengembangan konsep diri yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuannya agar anak didik lebih mudah mengingat materi yang diberikan sehingga pada akhirnya siswa dapat memilih sendiri bacaan yang disukai dan memetakan bacaan tersebut dalam peta wacana sastra Indonesia yang telah diajarkan.
Lokakarya berjalan menarik, peserta aktif bertanya jawab dengan sang sastrawan, karena kebanyakan peserta adalah guru Bahasa Indonesia, Sejarah, PKN dan IPS. Semua berkaitan dengan pelajaran Kesusastraan. Menjelang waktu maghrib acarapun diakhiri, para peserta aktif bertanya mendapat hadiah sebuah buku sastra.
Kontributor : Ny. Erni Raheela Ismail