Hazrat Khalifatul Masih V (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) menyampaikan pesan kepada Jemaat di seluruh dunia dari kantor beliau.
Pada hari-hari ini, selama pandemi Covid-19, Hazrat Khalifatul Masih V (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) menyampaikan pesan secara live untuk Jamaah Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia.
Hazrat Khalifatul Masih V, pada awal pesannya, mengatakan bahwa karena pandemi Covid-19, pemerintah di seluruh dunia, termasuk pemerintah Inggris, telah melarang semua shalat berjamaah.
Huzur menekankan bahwa saat ini, peraturannya belum terlalu jelas. Terdapat berbagai interpretasi, sebagian mengatakan bahwa beberapa orang atau kerabat dekat dapat berjamaah, sementara yang lain memiliki pendapat yang berbeda.
Namun, dalam kondisi seperti itu, sebelum aturan ini jelas, kita tidak dapat melaksanakan shalat Jumat. Untuk itu, setelah bermusyawarah, Huzur (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) mengatakan, bahwa alih-alih menyampaikan Khotbah Jumat, beliau akan menyampaikan pesan.
Sudah menjadi kebiasaan Muslim Ahmadi di seluruh dunia menyaksikan Khotbah Jumat di MTA. Huzur (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) mengatakan bahwa jika hari ini beliau tidak menyampaikan sesuatu kepada Jemaat, maka mereka akan memiliki kerinduan untuk menyaksikan Khotbah, oleh karena itu, Huzur berpikir bahwa cara terbaik adalah beliau menyampaikan pesan kepada Jemaat dengan cara lain.
Huzur mengatakan, “Kita tidak bisa meninggalkan Shalat Jumat untuk waktu yang terlalu lama, karena hubungan saya dengan Jemaat juga sangat penting”. Setelah bermusyawarah, Hazrat Amirul Mukminiin (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) menjelaskan, nanti solusi akan didapatkan.
Di Inggris, secara individu masyarakat dapat beribadah di masjid sambil menjaga jarak. Tetapi shalat berjamaah tidak diizinkan di masjid.
Dalam kondisi ini, “Anggota Jemaat hendaknya shalat berjamaah di rumah masing-masing dan juga melaksanakan shalat Jumat bersama keluarga. Kutipan dari Malfuzat, atau dari literatur Jemaat, atau tulisan-tulisan Hadhrat Masih Mau’ud (as) atau kutipan dari Al Fazl atau Al Hakam dapat dibaca dan khutbah Jumat dapat disampaikan.”
Shalat Jumat tidak bisa ditinggalkan terlalu lama. “Ketika orang mempersiapkan khotbah mereka”, keilmuan mereka akan meningkat.
Huzur (aba) mengatakan: “Al Hakam telah memulai sebuah inisiatif tentang bagaimana orang-orang menghabiskan waktu mereka di rumah. Dalam komentar-komentarnya, kebanyakan menulis bahwa mereka meningkatkan keilmuan mereka dengan membaca Al-Qur’an, hadits dan tulisan-tulisan Hadhrat Masih Mau’ud (as)”
Hazrat Amirul Mukminin menjelaskan bahwa bahkan di dunia pada umumnya, banyak orang yang membicarakan bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
MTA Internasional memiliki banyak program-program yang bermanfaat yang juga harus ditonton. Huzur (aba) menekankan bahwa saran pemerintah yang telah tersebar harus diikuti.
Huzur (aba) menjelaskan bahwa doa adalah kunci yang dengannya seseorang dapat menarik karunia-karunia Allah Ta’ala. Inilah hal yang dinasihatkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud (as) berulang kali, bahwa hal yang paling penting adalah “supaya kita memohon ampunan dari Allah, mensucikan hati kita dan senantiasa melakukan amal saleh.”
Sejauh menyangkut pertanyaan tentang tidak melakukan shalat Jumat, jelas dari hadits bahwa dalam beberapa kondisi shalat Jumat dapat ditinggalkan di masjid-masjid. Hazrat Amirul Mukminin (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) menyebutkan sebuah hadits dari Bukhari dan Muslim bahwa ketika terjadi hujan, Ibnu Abbas (ra) mengatakan kepada muadzin untuk melafalkan “Shallu fi buyuutikum” (shalatlah di rumah kalian) sebagai pengganti dari “Hayya ‘alashsholaah” (marilah shalat) dan amalan ini juga yang dilakukan oleh Rasulullah (shallallahu ‘alaihissalam) ketika muncul kondisi seperti itu.
Referensi lainnya dari para ulama fikih disampaikan oleh Huzur (aba) untuk mendukung peristiwa ini.
Dalam konteks pandemi Covid-19 dan instruksi dari pemerintah, Huzur (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) mengatakan bahwa setiap orang hendaknya senantiasa melaksanakan shalat berjamaah dan shalat Jumat di rumah mereka.
Huzur (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) menjelaskan bahwa dari perspektif Islam, banyak riwayat yang memberikan kejelasan bahwa selama wabah menular, orang-orang harus menjaga jarak dan berhati-hati.
Setiap orang hendaknya shalat Jumat di rumah dan Huzur (ayyadahullahu taala binashrihil aziiz) mengatakan bahwa beliau akan membuat pengaturan juga untuk masalah ini.
Terakhir, Huzur (aba) berdoa semoga virus ini dapat segera hilang dan umat manusia memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya dengan membantu satu sama lain dalam cara yang sebaik mungkin.