Cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari, Salahuddin Wahid (Gus Solah) telah meninggal dunia pada Ahad (2/2/2020) malam.
Beliau wafat di RS Harapan Kita, Jakarta, pada pukul 20.55 WIB, dan dimakamkan di komplek Maqbaroh Ponpes Tebuireng, Jombang pada Senin (3/2/2020) sore.
Gus Solah berpulang pada usia 77 tahun setelah mendapat perawatan karena sakit di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Pada pemakaman almarhum, banyak pentaziyah hadir. Mulai dari tokoh nasional, tokoh lintas agama, lintas ormas, tokoh masyarakat, para santri hingga warga umum.
Tidak ketinggalan perwakilan Jemaah Ahmadiyah Jawa Timur pun hadir. Perwakilan terdiri dari para muballighin, diantaranya Mln. Sajid Ahmad Sutikno (Mubaligh Daerah Jatim 2), Mln. Edi Zulkarnaen (mubaligh Jombang), Mln. Ihsan Subarkah (mubaligh Madiun), Mln. Mawahiburrahman (mubaligh Magetan), dan Mln. Syamsul Rizal (mubaligh Kediri).
Perwakilan Jemaah Ahmadiyah saat menemui dzurriyah Gus Solah menyampaikan belasungkawa atas kewafatan KH. Solahudin Wahid di rumah duka Ponpes Tebuireng, Jombang.
Perwakilan ditemui KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) selaku Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, yang juga masih cucu Hadhratu Syeikh Hasyim Asy’ari.
“Bapak Kyai, kami dari Jemaah Ahmadiyah Indonesia Jawa Timur. Kami mendapat amanah Amir Nasional Jemaah Ahmadiyah menyampaikan salam tadzim kepada dzurriyah Gus Solah, beliau dan seluruh anggota Jemaah Ahmadiyah ikut berbelasungkawa serta berduka cita atas wafatnya Gus Solah. Semoga ruh almarhum dan segala amal baiknya diterima Allah Ta’ala. Kami merasa ikut kehilangan Gus Solah”, terang Mln. Sajid Ahmad Sutikno.
Gus Kikin mewakili keluarga besar Gus Solah menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran perwakilan Jemaah Ahmadiyah dan mengamini doa doa kita.
Dalam kesempatan itu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia juga menyampaikan karangan bunga ucapan belasungkawa dan duka cita.
Kontributor : Mln. Sajid Ahmad dan Mln. Edi Zulkarnaen