KBR68H, Jakarta – WARGA Ahmadiyah di pengungsian Transito menyambut baik rencana Pemprov dan Pemda Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terkait rencana pembuatan KTP bagi mereka. Koordinator pengungsi Shahiddin mengatakan, identitas tersebut penting bagi warga untuk bisa menerima pelayanan dan fasilitas dari pemerintah. Shahidddin berharap rencana itu terlaksana setelah dikeluarkannya surat perintah dari Pemprov.
“Saya juga berterima kasih kalau itu memang dilaksanakan. Jangan hanya rencana rencana kaya dulu. Kami sudah bosan dengan rencana rencana seperti relokasi ke ini ke ini, akan disebarkan ke dua KK ke ini ke ini tapi itu semuanya tidak ada yang terlaksana. Mudah-mudahan rencananya ini bisa jadi nanti. Karena identitas itu sangat perlu. Lebih lebih nanti kalau misalnya mau ke rumah sakit. Jadi untuk minta surat keterangan miskin jadi bisa kami pergunakan,” terang Shahiddin yang dihubungi KBR68H, Kamis (21/11).
Koordinator pengungsi Shahiddin. Sebelumnya, hasil pertemuan Pemprov NTB dan Sekda Kota Mataram dan Wakil Bupati Lombok Tengah sepakat segera memproses pembuatan KTP bagi sekitar 70-an warga Ahmadiyah. Sejak Februari 2006 lalu warga Ahmadiyah mengungsi dari rumahnya di Dusun Ketapang, Kabupaten Lombok Barat. Mereka diserang kelompok intoleran dan diusir paksa dari Ketapang. Mereka kemudian ditempatkan di kawasan Transito Mataram.
Editor: Taufik Wijaya
—
Sumber: KBBR68H (rilis: 21 November 2013, 12.30; akses: 27 November 2013, 17.55 WIB). Gambar ilustrasi dari PortalKBR.com.