By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Nasional

Pengamat Sesalkan Pernyataan Menteri Agama terkait Ahmadiyah

Last updated: 25 Juni 2014 16:45
By Redaksi 188 Views
Share
SHARE

Metrotvnews.com, Jakarta: PERNYATAAN Menteri Agama Suryadharma Ali mengenai keberadaan Ahmadiyah dinilai kontraproduktif dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. SDA dianggap melegitimasi perilaku kekerasan terhadap kelompok minoritas di dalam negara.

“Fungsi Kementerian Agama seharusnya meneduhkan berbagai potensi konflik antar umat beragama. Kok ini justru memperkeruh keadaan,” kata peneliti Center for Religious and Cross Cultural Studies UGM Iqbal Ahnab di sela-sela Sekolah Pengelolaan Keragaman II di Yogjakarta, Kamis (21/11).

Dua solusi yang dinilai Suryadharma paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan Ahmadiyah yakni pemberangusan, atau deklarasi yang menyatakan Ahmadiyah merupakan agama baru tanpa membawa simbol dan prinsip Islam. “Di Malaysia, agama itu jelas-jelas diharamkan. Sedangkan di Pakistan, Ahmadiyah dianggap agama minoritas non-Islam,” tegas Suryadharma di Semarang, awal bulan ini.

Sebagai menteri, seharusnya SDA melihat kerukunan umat Islam dengan kaum Ahmadiyah di berbagai wilayah lain di Indonesia. Sehingga SDA tidak perlu mengeneralisasi untuk membubarkan atau melarang keberadaan Ahmadiyah. “Keberadaan SKB tentang Ahmadiyah saja sudah menjadi persoalan. Kok ini malah mengeluarkan pernyataan yang memprovokasi,” ujarnya.

Iqbal menilai langkah SDA hanya sebagai upaya meningkatkan elektabilitas partainya di kalangan umat Islam. Namun ia meyakini langkah ini tidak efektif dalam menarik simpati umat Islam. “Memangnya masyarakat saat ini senang diadu-adu seperti itu. Mereka sudah mulai cerdas dalam menilai pemimpinnya,” pungkasnya.

Sejumlah peserta yang ikut dalam SPK ini juga menyatakan hal yang sama. Seharusnya politisi tidak perlu memperkeruh hubungan antarumat di Indonesia dengan mengeluarkan pernyataan yang provokatif. “Negara harusnya melindungi hak minoritas, bukan malah mengancamnya,” kata salah seorang peserta yang berasal dari kalangan remaja mesjid.

Hal senada dikatakan Ketua YLBHI Alvon Kurnia Palma yang menilai seorang SDA justru menghancurkan amanah dan nilai-nilai yang terkandung dalam konstitusi. “Menteri Agama perlu menyadari mengenai wawasan kebangsaan yang Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga apa yang dikeluarkan dalam mensikapi persoalan kebangsaan tidak menyinggung salah satu anak bangsa,” katanya.

YLBHI mendesak Menteri Agama Suryadharma Ali mencabut kembali penyataannya yang menyinggung persoalan pembubaran Ahmadiyah. “Pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan konstitusi Negara Indonesia,” tegasnya.

Berdasarkan catatan Setara Institute, Indonesia memiliki catatan buram mengenai kebebasan beragama. Tercatat pada 2007, telah terjadi 135 peristiwa pelanggaran dengan 185 jenis tindakan; pada 2008 terjadi 265 peristiwa pelanggaran dengan 367 tindakan, dan pada 2009 terjadi 200 peristiwa dengan 291 tindakan.

Pada 2010, tercatat 216 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan yang mengandung 286 bentuk tindakan, yang menyebar di 20 provinsi.

Di tahun 2012, terdapat 264 peristiwa (pelanggaran kebebasan beragama), dengan 371 tindakan pelanggaran.

Sementara Januari hingga Juni 2013 tercatat 122 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/ berkeyakinan yang mengandung 160 bentuk tindakan, yang menyebar di 16 provinsi. (Emir Chairullah)

Editor: Agus Tri Wibowo

—
Sumber: MetroTVNews.com (rilis: 21 November 2013, 21.37 WIB; akses: 23 November 2013, 11.43 WIB)

You Might Also Like

Humanity First Indonesia mengadakan pengobatan gratis di Sukabumi

Berikan Bantuan Penyuluhan Hukum Online untuk Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum. AMLA Kolaborasi dengan LBH Jakarta

Ahmadiyah Paninggilan Menjadi Tuan Rumah Aksi Donor Darah

Perempuan Ahmadiyah menghadiri diksusi “Ruang Kerja Inklusif untuk Perempuan Disabilitas”

Jamiah Ahmadiyah Internasional Indonesia Selenggarakan Wisuda Shahid Pertama

TAGGED:agamaahmadiahmadiyahIndonesiaislammenteri agamapakistansemarangskbSuryadharma Ali
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Pikiran Usang di Lingkungan Sunni-Syiah-Ahmadiyah
Next Article Humanity First Priangan Barat Adakan Pengobatan Homeopathy di Cimahi
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Nasional

HADIRI HARLAH FATAYAT NU, LAJNAH IMAILLAH MENGAJAK SELURUH PEREMPUAN BERSATU MENJADI DUTA PERDAMAIAN BANGSA PASCA PILPRES

Redaksi 2 Min Read
Hukum & HAMNasional

Kolaborasi dengan LBH Jakarta, AMLA Gelar Penyuluhan Hukum untuk Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)

Sofia Farzanah 2 Min Read
Daerah

Tokoh Ahmadiyah dan Lintas Agama Penuhi Undangan Masyarakat AKUR Sunda Wiwitan

Mubarak 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?