“Ini adalah bangunan masjid resmi pertama di Saskatchewan yang dibangun dari-nol,” tambah Choudhry. Masjid lain yang ada merupakan bangunan lama yang dialihfungsikan menjadi masjid.
KANADA – Di kerumunan orang-orang yang berbaris di trotoar masjid baru di Regina di di jumat sore yang hangat, seorang anak kecil dengan bersemangat bertanya pada ibunya: “Kapan beliau akan tiba?”
“Beliau” yang dimaksud oleh gadis kecil itu ialah sang Khalifah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad – Pemimpin Jemaah Muslim Ahmadiyah Seluruh Dunia. Dalam kunjungan beliau ke Kanada selain melaksanakan pertemuan dengan Perdana Mentri Justin Trudeau, Khalifah juga mengunjungi Regina untuk meresmikan Masjid Mahmood di kota tersebut, yang artinya adalah “Rumah Yang Paling Terpuji”.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/kanada/feed/” number=”3″]
“Akhirnya masyarakat dapat menyaksikan wujud nyata dari masjid kecil di sebuah padang rumput, yang mana tidaklah kecil samasekali,” kata juru bicara nasional Safwan Choudhry, ketika menjelaskan kepada CBC television yang diproduksi di propinsi ini. “Sebetulnya, ini sebuah kesempatan…untuk seluruh wilayah Saskatchewan, bukan hanya Regina.”
“Ini adalah bangunan masjid resmi pertama di Saskatchewan yang dibangun dari-nol,” tambah Choudhry. Masjid lain yang ada merupakan bangunan lama yang dialihfungsikan menjadi masjid.
Berbicara pada para reporter, Sang Khalifah menjelaskan bahwa masjid baru tersebut akan dapat memudahkan pengikut beliau untuk meneruskan pesan damai, cinta dan keharmonisan.
Salah satu pesan yang disampaikan beliau pada Jum’at itu adalah, “hari esok kita menjadi lebih baik dari yang kemarin.”
“Kita adalah komunitas yang progresif, dan kita harus menyebarkan pesan Islam, pesan kebenaran Islam, ke seluruh dunia,” katanya. “Setiap hari kita harus selalu selangkah lebih maju.”
Berjalan di karpet merah dengan diantar oleh para rombongan, Khalifah tiba di jalan depan masuk masjid dengan membuka plakat peringatan lalu berdoa sebelum berpindah kedalam untuk menyampaikan khutbah jumat. Khutbah yang hanya didengar dan disaksikan oleh para jemaah di dalam masjid, tetapi juga oleh para anggota Ahmadiyah di seluruh dunia. Khutbah jumat tersebut disiarkan ke 215 negara setiap minggu melalui layanan satelit Muslim Television Ahmadiyya International (MTA Internasional), yang membawa krunya ke kota ini.
Biasanya, Sang Khalifah menyampaikan khutbah jumat dari London, Inggris, tempat dimana beliau tinggal. “Hari ini mereka akan melihat beliau dari kota kami, Regina, di Kanada, dimana banyak orang belum pernah mendengarnya,” kata Choudhry, ditambah lagi khutbah ini juga akan disiarkan secara langsung.
Khalifah yang sebelumnya juga pernah menyampaikan pidato di gedung Parliament Hill di Inggris dan Capitol Hill di Amerika Serikat, juga terlebih dahulu mengunjungi Saskatoon pada awal minggu ini, dan berencana mengunjungi Lloydminister setelahnya. “Penting bagi beliau untuk bertemu masyarakat dan para anggota Jemaat lokal,” jelas Choudhry.
Pembangunan Masjid Mahmud dimulai dua tahun yang lalu. “Masjid ini adalah satu-satunya masjid di Amerika Utara yang dibangun hanya dengan menggunakan tenaga sukarelawan,” kata Zeeshan Ahmed, imam masjid yang baru. “Sudah dua tahun lamanya mereka mengambil cuti dari pekerjaan mereka, serta berpisah sementara dari keluarga dan pekerjaan mereka hanya untuk membangun masjid ini.”
Beliau menjelaskan bahwa Jamaah Muslim Ahmadiyah, kini merayakan ke-50 tahun berdirinya Ahmadiyah di Kanada pada tahun 2016, ini adalah pertumbuhan paling cepat di sekte dalam Islam. Anggota Jemaat di Saskatchewan kini telah mencapai jumlah sekitar 1500 orang dengan “beberapa ratus” orang tersebar di Regina.
Didirikan di India pada tahun 1889, komunitas ini telah menghadapi penganiayaan di beberapa negara Muslim, meyakini bahwa Imam Mahdi telah datang, sebagai utusan Tuhan untuk memperbaiki akhlak, keadilan dan perdamaian. “Moto kami adalah Love for All, Hatred for None,” jelas Ahmed.
“Jamaah kami percaya bahwa masjid kami terbuka untuk siapapun, tanpa memperhatikan keyakinan mereka, sekte, agama atau etnis. Masjid ini bagaikan sebuah kesempatan bagi kami untuk membangun sebuah jembatan…sekaligus ikatan pemahaman,” tambahnya. “Sebuah pesan dari Regina untuk masyarakat…kalian akan selalu diterima di sini.”
Imam menjelaskan bahwa merupakan hal yang menggetarkan, tetapi juga sekaligus menjadi pengalaman yang merendahkan hati untuk memiliki pemimpin dunia yang bersedia menghadiri peringatan tersebut.
Sumber : Times of Ahmad
Alih Bahasa : Lisnawati
Editor : Irfan S.Ardiatama