Padang- Dalam upaya memperkuat kerjasama antarumat beragama dan menciptakan suasana yang toleran dan damai di Kota Padang, sejumlah tokoh agama bergabung dalam Bincang Toleransi yang digelar oleh Pusdiklat Grha Samantha Giri pada Minggu, 4 Juni 2023. .
Diantaranya Bikkhu Viriyaphalo, Pendeta Bilman T Simanjuntak, Pastor Benedictus Pardomuan Manullang, Mln. Rochmad Abdullah, dan Pandita Jumadi
Ini dianggap menjadi langkah penting dalam merespons tantangan yang dihadapi dalam menjaga kerukunan dan memperkuat toleransi di tengah masyarakat multikultural di Padang.
Para tokoh agama tersebut menyepakati pentingnya menjadikan Padang sebagai kota yang toleran dan damai bagi semua warganya.
“Ya tadi kami bersepakat menjadikan Padang sebagai kota toleran, ini merupakan kerjasama yang perlu dibangun oleh setiap agama yang ada di Padang,” kata Mln. Rochmad Abdullah pada Warta Ahmadiyah.
Dalam dialog yang berlangsung dengan penuh semangat, setiap tokoh agama diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pemahamannya mengenai pentingnya toleransi dan damai di tengah perbedaan keyakinan.
Masing-masing tokoh agama menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang arti toleransi, saling menghormati, dan pentingnya kerjasama antarumat beragama.
Pendeta Bilman T Simanjuntak, yang mewakili umat Protestan, menyampaikan bahwa pemahaman terhadap ajaran agama masing-masing merupakan kunci utama dalam membangun toleransi yang kuat.
Ia menegaskan bahwa dengan memahami ajaran agama, warga dapat lebih menghargai perbedaan dan menjalin harmoni dalam kehidupan sehari-hari.
Pastor Benedictus Pardomuan Manullang, yang mewakili umat Katolik, menekankan keberagaman adalah anugerah Tuhan yang harus dihargai. Ia mengajak semua warga untuk saling menjaga dan melindungi nilai-nilai keberagaman dalam kerangka harmoni dan damai.
Mln. Rochmad Abdullah, sebagai perwakilan Islam Ahmadiyyah, mengajak semua pihak untuk saling mengenal dan memahami keyakinan agama masing-masing.
Ia menekankan pentingnya membangun sikap saling menghormati dan menghargai, serta berperan aktif dalam memperkuat persaudaraan antarumat beragama.
Pandita Jumadi, dari komunitas Hindu, menyoroti konsep karma dalam agama Hindu sebagai dasar dari toleransi. Ia mengajak umat Hindu dan seluruh masyarakat untuk berbuat baik dan saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.
Bikkhu Viriyaphalo, sebagai perwakilan agama Buddha, mengajak semua warga untuk melihat bahwa ajaran agama Buddha mengajarkan kedamaian, kasih sayang, dan kebahagiaan bagi semua makhluk.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Padang sebagai tempat di mana semua makhluk hidup merasa aman dan bahagia.
Diakhir pertemuan, para tokoh agama tersebut berkomitmen untuk terus melakukan dialog, kerjasama, dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.
Kontributor: Amatul Noor