Khalifah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad memberikan nasihat mengenai cara menghadapi krisis ekonomi hingga kenaikan harga bahan bakar yang saat ini serentak terjadi di seluruh dunia.
Hal itu diampaikan saat menjawab pertanyaan seorang Lajnah Imaillah (perempuan Ahmadiyah) dalam acara Pertemuan Virtual bersama Pengurus Pusat Lajnah Imaillah Italia, Senin (4/9/2022).
“Karena pandemi Covid-19 dan efek harga yang terus meningkat akibat krisis ekonomi saat ini, banyak orang yang menderita secara finansial dan kekhawatiran ekonomi mulai muncul. Kami memohon nasihat dan petunjuk Huzur (sebutan penghormatan untuk Khalifah Ahmadiyah) untuk melindungi anak muda dalam menghadapi situasi ini?” ujar seorang Lajnah.
Sang Khalifah kemudian menjawab dengan mengajak untuk menanamkan rasa berpuas diri dan menghindari pemborosan, sebagaimana yang Allah Taala perintahkan dalam Al-Quran.
“Jika kalian menamakan ini (rasa berpuas diri) dalam diri kalian, maka kalian akan terhindar dari kerugian pemborosan dan hasrat yang salah. Sekarang jika seseorang wanita berkata, dia hanya akan membeli make up mahal dari toko tertentu, atau hanya akan menghabiskan uang untuk pakaian yang mahal, maka jelaslah frustasi dan kekhawatiran akan muncul. Namun, jika seseorang memiliki kepuasan dan bertahan dengan apa yang dimiliki, maka secara otomatis akan menumbuhkan kesadaran (akan kepuasan diri),” ujarnya.
Selanjutnya Huzur menyampaikan, dunia sedang menghadapi masalah kenaikan bahan bakar yang kemungkinan akan berlanjut bahkan terjadi kelangkaan sehingga mempengaruhi harga barang-barang. Untuk merespon kondisi tersebut, Huzur menasihati agar para anggota Ahmadiyah lebih mendekatkan diri kepada agama, alih-alih disibukan dengan hal-hal duniawi.
“(Ketamakan akan keinginan duniawi) itu seperti penyakit gatal, seseorang terus menggaruk dan seolah-olah meraih kesenangan darinya, namun pada akhirnya menyebabkan luka yang membekas. Jadi, mengejar keinginan duniawi hanya akan melukai diri sendiri. Oleh karena itu, jika seseorang merasa puas (dengan apa yang dimilikinya), tetap disibukan dengan mengingat Allah dan memperhatikan doa-doa mereka, maka sebagai hasilnya semua masalah itu akan terselesaikan. Dengan menjalin hubungan kepada Allah, semua penyakit dan penderitaaan akan teratasi dengan sendirinya,” pungkas Huzur.
Diketahui, dunia saat ini sedang dalam bahaya akibat dihantui krisis ekonomi global. Hal itu diungkapkan Mantan Direktur Bank Dunia yang sekarang menjabat sebagai Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, saat membuka pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Kamis (13/10/2022).
Ia memproyeksikan situasi global yang dialami saat ini kemungkinan akan berlanjut hingga 2023. Sebagaimana mengacu kepada laporan World Economic Outlook: Countering The Cost of Living Crisis yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF). Dimana profil pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun depan diproyeksikan mengalami penurunan, bahkan disebut yang terlemah sejak 2001, kecuali masa pandemi Covid-19 dan krisis keuangan global.
Sri mengatakan, resesi dipastikan akan menimpa AS dan Eropa. Maka ia berpesan agar tidak mengabaikan peningkatan risiko resesi dan mengajak seluruh negara yang tergabung dalam G20 untuk bersama-sama mendukung pemulihan ekonomi.
“Tantangan ekonomi global yang kompleks tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau sekelompok negara yang bertindak sendiri, diperlukan tindakan kolektif dari kelompok yang terdiri dari 85% ekonomi dunia,” ungkapnya.