AMERIKA SERIKAT – Lebih dari 100 wanita dari berbagai suku dan agama berkumpul di Masjid Mubarak, Chantily, Sabtu (18/3). Mereka memperingati Women’s History Month yang mengangkat tema Sikap Aktivisme Melalui Keyakinan: Bagaimana Wanita Menciptakan Pengaruh.
Sahar Choudhary, selaku ketua regional Lajnah Imaillah Virginia dalam sambutannya menenentang keras terorisme. Dirinya juga mengingkatkan pentingnya pendidikan dalam memperkuat posisi seorang wanita dalam lingkungan.
“Kami (Lajnah Imaillah-red) mendukung penuh pemisahan segala urusan tempat ibadah dengan urusan negara. Kami memperjuangkan kemanusiaan universal, perlindungan minoritas dan penguatan wanita lewat pendidikan,”ujar Sahar.
Sementara itu Ketua pura Hindu dari International Society of Khrisna Consciousness Washington D.C, Ananda Vrindavan menyayangkan sikap diam sekelompok individu yang mengakibatkan tumbuhnya kejahatan di lingkungan sekitar. Dirinya mengutip beberapa isi Khrisna Consciusness dan kitab Bhagavad Gita tentang pentingnya belas kasih.
Baca juga:
[feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/lajnah-imaillah” number=”3″]
“Kita bahkan tidak boleh membunuh seekor semut. Sehingga tantangan bagi kita sebagai wanita adalah bagaimana kita bisa memberikan pengaruh di segala bentuk situasi,”tambahnya.
Pada kesempatasama Susan Kohn dari Biara B’nai Shalom di Fairfax Station mengajak para wanita untuk berjuang melawan diskriminasi. Perempuan yang berprofesi sebagai dokter ini bahkan menilai peran wanita penting dalam membangun peradaban dunia modern.
Jemaat Ahmadiyah sendiri lewat slogannya Love For All Hatred for None terus mengkampanyekan perdamaian dunia lewat organisasi-organisasi sayapnya, salah satunya Lajnah Imaillah.
Sumber : Times of Ahmad
Alih Bahasa : Irfan S. Ardiatama
Editor : Talhah Lukman Ahmad
catatan: caption foto Bonnie Hoobs salah seorang pembicara di Women’s History Month