Sabtu, 9 Maret 2019
Kehangatan sinar mentari dan cericit burung di pagi hari seolah mengantar ibu-ibu lansia masuk untuk pertama kalinya ke dalam Masjid Nuruddin.
Meski dengan langkah yang sedikit goyah, Ibu-ibu yang berumur 60an keatas dengan kategori “yang menginspirasi” ini mulai berdatangan satu persatu.
Mereka masuk ke dalam masjid tanpa menorehkan sedikitpun rasa ragu. Ayunan langkahnya pasti, seperti tengah mengikuti kegiatan “Majelis Ta’lim” bulanan pada umumnya.
Menjadi orangtua yang masih berkarya dan berguna bagi lingkungan di usia lanjut adalah sebuah keistimewaan. Inilah yang menginisiasi Ibu-ibu pengurus LI Jakarta Utara mengundang perwakilan lansia dari setiap RT di lingkungan RW 01, untuk diberikan sebuah penghargaan kecil.
Acara yang bertemakan “Di Rumah Menjadi Panutan dan di Lingkungan Menjadi Teladan” ini adalah kerjasama antara LI Jakarta Utara dengan Ibu-ibu PKK RW 01 Kel. Kebon Bawang dan turut menghadirkan Psikolog, Ibu Parindrati W. A. Spn. Edu M. Psi sebagai Narasumber.
Setelah acara dibuka dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, juga alunan indah Qasidah sanjung puji kepada Rasul Karim Muhammad SAW, Ketua LI Jakarta Utara, dr. Komarunisa M. Gz. mempersilahkan Ibu Parin untuk menyampaikan materi yang berjudul, “Pentingnya Kesejahteraan Psikologis Bagi Lansia”.
Ibu-ibu lansia yang hadir menaruh perhatian besar pada layar “infocus” yang ditembakkan pada dinding masjid. Rasa aneh dan ingin tahu bercampur baur dalam matanya yang mungkin sudah mulai memburam.
Ibu Parin menyampaikan, “Untuk mewujudkan lansia yang bahagia, lansia yang produktif, harus terus berperan aktif dalam upaya pemberdayaan di lingkungan, agar tidak menganggap masa pensiun atau masa tua itu sebagai akhir dari segalanya, salah satunya seperti menghadiri kegiatan pengajian seperti ini.”
Para lansia seperti tengah bercermin dalam dalam pemaparan Ibu Parin. Mereka seperti melihat dirinya sendiri yang tengah ditampilkan dalam layar infocus. Ibu Parin melanjutkan, “Sebab, banyak bersosialisasi mencegah dari kepikunan dan membuat kita lebih bahagia.”
Selepas sesi tanya jawab, yang selanjutnya yaitu pemberian penghargaan. Ibu Hj. Atiyah, sesepuh juga tokoh inspiratif di lingkungan menyampaikan kesannya, “Kami dari warga RW 01 dan lansia-lansia ini mengucapkan terimakasih banyak atas kebersamaan ini dan perhatiannya kepada kami semua.”
Lansia yang lebih akrab disapa “Bunda” ini telah aktif dalam kegiatan PKK sejak tahun delapan puluhan, dan kini menjadi ketua Majelis Ta’lim RW 01. Ia menyampaikan lagi, “Mudah-mudahan majelis ini menjadi Majelis Ta’lim yang diridhoi oleh Allah SWT. “Bunda juga tak lupa mengundang LI Jakarta Utara untuk mengisi kegiatan Majelis Ta’lim yang Ia bina.
Ruangan seluas seratus meteran itu sesekali terdengar dentuman benda tumpul dari lantai dua masjid. Masjid yang terletak di depan SD Kebon Bawang ini selalu mendapat perhatian dari masyarakat setelah proyek pembangunan dimulai.
Mulai dari mereka yang mendukung pembangunan kembali masjid. Sampai mereka yang menolak dan berhasil mendorong pemerintah setempat untuk menyegel masjid ini.
Merupakan keadaan yang sulit bagi sebuah Jemaat yang tengah melakukan pembangunan masjid, dimana pro dan kontra tak bisa dihindarkan. Bahkan, upaya untuk menghentikan silih berganti berdatangan. Tapi, kedatangan para lansia yang kebanyakan dari mereka adalah tokoh di lingkungan RW 01 ini serasa mengobati kesulitan tadi. Kegiatan ini menjadi penghibur dan penyemangat setiap anggota untuk siap meneruskan proses pembangunan masjid.
Detik arloji berpacu menjelang siang menjadi akhir dari pertemuan itu. Alhamdulillah Hadir 31 LI, 5 Banath, 7 NAI dan Ghair sebanyak 8 orang. Semoga kegiatan yang lebih besar dengan menghadirkan warga di lingkungan bisa dilangsungkan kembali di masjid tercinta ini.
Kontributor: Riyanti