BOGOR – Muslim Television Ahmadiyya (MTA) International mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Sedunia. Acara tersebut dimulai dengan pendaftaran pada 25 Oktober 2020 dan dilaksanakan mulai tanggal 8 November 2020 hingga puncaknya pada 13 Desember 2020.
Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI) pun tidak ketinggalan untuk turut berpartisipasi dalam event Internasional tersebut. Terhitung ada 31 peserta yang menjadi delegasi Indonesia. Semuanya telah lolos tahapan seleksi dan supervisi yang cukup ketat oleh Tim Ta’limul Qur’an Nasional JAI, dibawah arahan Sekretaris Ta’limul Qur’an dan Waqf-e-Arzi Pengurus Besar (PB) JAI.
Adapun tahapan-tahapan seleksi tersebut diantaranya rekrutmen, seleksi, bimbingan dan pelatihan, rekaman hingga pengiriman audio tilawah yang akan diperlombakan ke panitia MTQ di London, United Kingdom.
Para pendaftar yang berasal dari Indonesia tersebut adalah para qari Ahmadi terbaik yang dimiliki Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia. Sejak satu bulan yang lalu, pengurus terkait sudah mempersiapkan mereka sesuai dengan arahan Amir Nasional JAI. Awalnya delegasi Indonesia hanya ditargetkan sebanyak 10 peserta dari 3 badan yakni Athfal, Khuddam dan Anshor.
Dalam lomba tersebut para peserta dari seluruh dunia dibagi menjadi 5 zona. Indonesia masuk dalam zona kawasan negara-negara Asia dan Australia. Jumlah calon pendaftar dari zona ini lebih dari 200 peserta.
Sekretaris Ta’limul Qur’an dan Waqf-e-Arzi PB JAI, Dendi Ahmad Daud Sahib, menjelaskan bahwa delegasi Indonesia tersebut membuat panitia dan juri MTQ terkagum. Dia juga menyebutkan para juri cukup kebingungan untuk menentukan para pendaftar dari Indonesia yang dapat menjadi nominator lomba.
“Rupanya tim dari delegasi Indonesia mengagumkan sekaligus membingungkan panitia dan juri disana, siapa yang harus dipilih sebagai nominator lomba. Sementara alokasi untuk zona ini hanya 8 peserta saja,” ungkapnya, Senin (10/11) di Kampus Mubarak Bogor.
Setelah diseleksi dengan sistem acak, maka akhirnya dipilih 5 peserta perwakilan Indonesia yang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Selain itu, panitia memberikan masing-masing satu tiket kepada negara India, Malaysia dan Australia.
Pria yang juga merupakan Dosen Bahasa Arab Jamiah Ahmadiyah Indonesia tersebut menyebutkan bahwa jika tidak digunakan sistem acak maka para peserta yang terdapat di zona Asia-Australia akan didominasi oleh delegasi Indonesia.
“Nyaris negara-negara lain tidak akan kebagian tiket sebagai peserta, maka sistem random digunakan oleh panitia dalam proses penjaringan peserta agar terjadi pemerataan peserta dan asal negaranya,” kata Dendi Sahib.
Untuk Indonesia sendiri, panitia MTQ Internasional mengambil para peserta Indonesia dari 5 provinsi yang berbeda, diantaranya Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Masing-masing perwakilan provinsi tersebut mendapatkan satu tiket peserta. Jumlah tiket tersebut masih cukup kurang untuk masing-masing provinsi, mengingat banyaknya calon peserta yang memiliki kualifikasi baik.
Lima peserta tersebut adalah Zainal Imron dari Provinsi Sumatera Selatan (JAI Cabang Palembang), Darwis Efendi perwakilan Provinsi Riau (JAI Cabang Rengat), Hasbullah Muchtar dari Provinsi Banten, (JAI Cabang Peninggilan), Encep Jamaludin dari Provinsi Jawa Barat (JAI Cabang Wanasigra), dan Iffat Aulia Ahmad perwakilan Provinsi DKI Jakarta (JAI Jakarta Pusat).
Para peserta itu akan berkompetisi dengan 32 peserta dari zona lainnya. Mulai dari babak pertama pada 15 November 2020 hingga Grand Final pada 13 Desember 2020 nanti.
Sekretaris Ta’limul Qur’an dan Waqf-e-Arzi PB JAI mengatakan bahwa pencapain para delegasi Indonesia di ajang MTQ Internasional itu diraih semata-mata karena karunia Allah Taala, selain akibat dari antusiasme mereka yang luar biasa untuk mengikuti perlombaan tersebut.
“Pencapaian prestasi peserta delegasi dari Indonesia untuk lomba MTQ Internasional yang diselenggarakan MTA (Internasional) London United Kingdom ini diraih semata-mata berkat dan karunia Allah Taala, dan juga berkat dari antusiasme yang sangat luar biasa dari para anggota Jemaat Indonesia yang menaruh kecintaan besar pada Al-Quran Al-Karim,” jelasnya.
Dia berharap dukungan dari seluruh anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia untuk para delegasi Indonesia tersebut. Program MTQ Internasional itu ditayangkan setiap hari Minggu mulai pukul 00.00 – 02.00 WIB, sejak tanggal 8 November 2020 sampai dengan 13 Desember 2020. Disiarkan secara langsung (live) dari Studio MTA Internasional di London, United Kingdom.
Selain itu, pria asal Sukabumi tersebut mengajak segenap anggota JAI untuk mendoakan kelima peserta dari Indonesia yang lolos ke babak berikutnya, tidak lupa juga untuk tim Nasional Ta’limul Qur’an JAI.
“Semoga Allah Taala menganugerahkan kejayaan pada peserta delegasi Indonesia dan mereka dapat melalui semua tahapan mulai babak pertama hingga Grand Final dengan baik dan lancar. Dan juga juga untuk tim Ta’limul Qur’an Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, semoga selalu dalam kondisi kesehatan yang sempurna dan dapat mengemban amanah lomba MTQ ini dengan sebaik-baiknya. Amin,” pungkasnya.