By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Nasional

Banyak orang Indonesia selalu Jumatan di Makkah

By Redaksi Published 3 Desember 2014 310 Views
Share
SHARE

“Ini menyangkut pengalaman spiritual seseorang. Bagi orang tertentu, selalu Jumatan di Makkah merupakan hal biasa. Ini realitasnya masih ada.

Kedaulatan Rakyat Online

Hal tersebut disampaikan saat dialog dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Institute of Souhteast Asian Islam (ISAIS) di ruang pertemuan Rektorat UIN Sunan Kalijaga, Kamis (27/11/2014). FGD dan Studi Ekskursi ini mengangkat tema “Mengkaji Jemaat Ahmadiyah dalam Perspektif Aqidah, Syariat dan Kebangsaan”.

Danar Widiyanto | Kamis, 27 November 2014 | 14:50 WIB

YOGYA (KRjogja.com) – Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak orang Indonesia yang selalu Jumatan di Masjidil Haram Makkah. Hanya saja kenyataan ini banyak yang tidak mengetahui, atau bahkan kalau diceritakan tidak mempercayai.

“Ini menyangkut pengalaman spiritual seseorang. Bagi orang tertentu, selalu Jumatan di Makkah merupakan hal biasa. Ini realitasnya masih ada. Namun bagi orang lain tidak bisa memahami atau mempercayai karena pengalaman spiritualnya tidak sampai,” kata Iskandar Zulkarnain.

Hal tersebut disampaikan saat dialog dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Institute of Souhteast Asian Islam (ISAIS) di ruang pertemuan Rektorat UIN Sunan Kalijaga, Kamis (27/11/2014). FGD dan Studi Ekskursi ini mengangkat tema “Mengkaji Jemaat Ahmadiyah dalam Perspektif Aqidah, Syariat dan Kebangsaan”.

Dijelaskan, tingkatan spiritual setiap orang berbeda-beda. Dengan begitu, pengalaman spiritualnya juga berbeda. Menurut Prof Iskandar, dalam konteks ini bisa saja seseorang mengatakan sudah bertemu dengan Nabi.

“Seperti halnya kalau ada orang Jawa Barat secara khusus datang ke Jombang hanya sekedar untuk mengambil segenggam tanah dari pusara makam Gus Dur. Mungkin orang ini punya pengalaman spiritual khusus dengan Gus Dur. Bahkan mungkin biaya perjalanan dari Jawa Barat ke Jombang juga uang pinjaman,” katanya. (Fie)

You Might Also Like

Cendikiawan Perempuan Muhammadiyah Hadiri Pertemuan Muslim Ahmadiyah Inggris Raya

Siswa-Siswi PAUD Baitun Nasir Sambut Tamu Istimewa

Silaturahmi ke Gusdurian Baubau, Mubalig Ahmadiyah: Pondasi Kerjasama dalam Bidang Apapun

Happy Writing Community (HWC) Gelar Pelatihan Menulis dengan Tema: Peran Artificial Intelligence dalam Dunia Menulis

Mirza Masroor Ahmad Berkunjung ke Australia

TAGGED:ahmadiyah
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Agama sebagai permainan politik: meningkatnya intoleransi di Indonesia
Next Article Kolom agama dalam perspektif HAM
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2025 wartaahmadiyah.org All rights reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?