MANOKWARI – Kandaraan roda dua yang dikemudikan oleh Sekretris Tablig Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cabang Manokwari meluncur meninggalkan Rumah Dinas Mubalig Daerah (Mubda) JAI Papua Barat, Maulana Rakeeman R.A.M. Jumaan di Arfai, Anday, Rabu (18/11) malam. Dengan mengenakan semi jas dan topi yang berwarna hitam, Mubda pun turut mengikuti perjalanan itu.
Rute sepanjang 20 kilometer dilalui dengan lancar. Saat malam, memang jalanan di Manokwari tidak seramai seperti siang hari. Jalan menuju Pelabuhan Manokwari (Port of Manokwari) terlihat lengang. Hanya satu-dua kendaraan yang melintas. Di depan kantor Pelni, tampak beberapa orang sedang duduk-duduk. Kelihatannya tujuannya sama, menunggu KM Gunung Dempo yang akan sandar di pelabuhan.
“Sebentar lagi kapal sandar di Pelabuhan Manokwari,” sebuah pesan instan masuk via aplikasi WhatsApp (WA) Mubda Papua Barat. Pengirimnya tidak lain adalah Pak Serang yang merupakan salah satu ABK KM Gunung Dempo. Dia dititipi paket dari Jakarta, milik Mubda Papua Barat.
Lima hari sebelumnya, dengan bantuan teman di Jawa, Manuskrip Samson Al-Quran Raksasa milik Mubda Papua Barat itu dikirimkan. Paket itu dikirim ke Manokwari menggunakan jasa titipan (jastip) di Tanjung Priok.
Sejak tiba di Manokwari, Papua Barat, Maulana Rakeeman memang berencana membuat Tablig Centre Daerah Papua Barat dengan komposisi yang mencakup adat-tradisi asli Papua dan Manuskrip Islam di Tanah Papua. “Ini guna menjaring animo Orang Asli Papua (OAP) untuk mempelajari Al-Quran dan beramal dengannya,” ungkapnya.
Selama melakukan safari ke beberapa tempat, Mubda melihat ada beberapa Pondok Pesantren yang fokus pada pengembangan ilmu-ilmu Al-Quran. Di antaranya Pondok Pesantren Madrasatul-Quran “Al-Qolam” asuhan Gus Darto Safiuddin di Desa Margomulyo, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.
Begitu juga Pondok Pesantren “Darun-Najah” di bawah Yayasan Darul-Najah Macuan di SP 5, Desa Macuan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari yang belum lama ini dikunjungi. Program Tahfidz Al-Quran menjadi salah satu prioritas di Ponpes tersebut.
Semoga dengan adanya Manuskrip Samson Al-Quran Raksasa ini, animo masyarakat untuk datang dan belajar ilmu-ilmu Al-Quran ke Rumah Dinas Mubda Papua Barat semakin meningkat.
“Wah, saya harus lihat ini, Kanda,” kata Muhammad Saleh Safua, aktivis HMI Manokwari asal Maluku yang juga Koordinator Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari.