“Kegunaan adanya pemantauan pelanggaran HAM ini, sebagai proses di mana masyarakat sipil melakukan evaluasi terhadap situasi HAM yang ada di sebuah negara atau wilayah, dengan sarana yang telah disiapkan sebelumnya,”
SUKABUMI – Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan beragama dan berkeyakinan terus mendapatkan sorotan dari berbagi kalangan. Berkat kerja sama dari LENSA, Wahid Foundation dan LBH Jakarta menggelar Pelatihan Penulisan Kronologis Kasus Pelanggaran HAM serta Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/sukabumi/feed/” number=”3″]
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi, Rabu (15/3) ini sejumlah perwakilan dari berbagai organsasi seperti Forum Pemuda Lintas Iman Sukabumi (FOPULIS), Gereja Kristen Pasundan Cikembar, Gerakan Nasional Mahasiswa Indonesia (GNMI), STT Nusa Putra Sukabumi, dan Jamaah Ahmadiyah Sukabumi. Narasumber dari LBH Jakarta, Pratiwi meminta masyarakat untuk turut serta memantau adanya pelanggaran HAM dan kebebasan beragama di wilayahnya.
“Kegunaan adanya pemantauan pelanggaran HAM ini, sebagai proses di mana masyarakat sipil melakukan evaluasi terhadap situasi HAM yang ada di sebuah negara atau wilayah, dengan sarana yang telah disiapkan sebelumnya,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Tiwi ini menekankan pentingnya pencatatan dan pelaporan dalam setiap kasus agar dapat segera ditindak lanjuti. Sementara itu narasumber lainnya, Greg menyebut pelaporan dan penulisan kronologis adalah bentuk mencegah terjadinya pembohongan publik oleh pihak-pihak tertentu.
Acara yang menjadi kelanjutan dari rangkaian program READY – Respect and Dialogue ini juga turun ke lapangan dengan mendatangi Masjid Bilal milik Jamaah Ahmadiyah Sukabumi. Di tempat tersebut Para peserta pelatihan melakukan wawancara kepada sejumlah orang di sekitar mesjid tersebut, salah satunya Mubaligh Jamaah Ahmadiyah Sukabumi, Mln Rustandi.
Kontributor : Sida Siddika Tahira
Editor : Talhah Lukman Ahmad