Pengurus Pusat Lajnah Imaillah mengadakan Webinar yang bertujuan untuk sosialisasi fungsi keluarga kepada remaja dan dewasa awal khususnya perempuan. Upaya-upaya memperkuat para perempuan adalah untuk membangun ketangguhan individu, dengan cara menjalani tugas perkembangan di setiap tahapan, Membangun ketangguhan individu untuk akhirnya dapat berkontribusi di dalam mendukung ketangguhan keluarga (3/9/22)
Muskatiani, Narasumber menjelaskan bahwa keluarga adalah lingkungan yang pertama, seorang belajar, saling memahami dan berkontribusi positif untuk saling mendukung satu sama lain di dalam keluarga itu sendiri. “Perempuan (Lajnah) yang tangguh, adalah salah satu modal yang berperan mewujudkan keutuhan keluarga tersebut” Ujarnya
Perempuan dikatakan sebagai pemegang peran di dalam keluarga, karena tugas utama seorang perempuan – khususnya perempuan muslim – adalah terhadap Allah. Setelahnya, ia juga mempunyai tugas-tugasnya terhadap sesama makhluk, di mana yang utama adalah untuk suami dan anak-anaknya (sumber:https://www.alislam.org/book/pathway-to-paradise/womens-issues/).
Diikuti oleh ratusan perempuan yang menyimak secara daring, seminar ini menjeleskan hal menarik mengenai perempuan sebagai orang yang memegang peran penting di dalam keluarga, sebagaimana tuntunan yang diberikan oleh Islam.
Slogan Jemaat Ahmadiyah yaitu “Love for All, Hatred for None”, yang juga merupakan manifestasi pentingnya keutuhan keluarga. Pada khutbah Jumat Hz. Mirza Masroor Ahmad (Desember 2013) tentang “Aspek Reformasi Diri”, beliau bersabada bahwa tempat pertama kita untuk menerapkan rasa sayang adalah keluarga.
Ketangguhan yang dibahas dalam materi menjelaskan bahwa seseorang dituntut untuk siap menghadapi situasi krisis dan segera melenting kembali agar dapat menyelesaikan tugasnya dan melewati setiap permasalahan yang dihadapi. Sementara dalam lingkup keluarga, kemampuan pulih dari krisis juga harus dimiliki sebuah keluarga untuk menghadapi, beradaptasi dan mempertahankan fungsi keluarga tersebut.
Muskatiani, kembali menjelaskan Bagaimana Mewujudkan Ketangguhan Keluarga, diantaranya menanamkan Keyakinan (Belief), salahsatunya keyakinan/agama akan membantu keluarga memandang krisis sebagai sarana transformasi diri (kesempatan untuk tumbuh). Kedua, Pengorganisasian (Organization), berkenaan dengan struktur keluarga dan dukungan timbal balik di dalamnya. Keterhubungan antar anggota keluarga memungkinkan terbentuknya rasa aman dan kolaborasi dalam keluarga di saat dibutuhkan. Ketiga, Komunikasi (Communication), pentingnya komunukasi dalam keluarga. Komunikasi yang terbuka dan jelas, mengandung toleransi, dan membesarkan hati sangat dibutuhkan oleh setiap individu. Apalagi, jika sedang berada dalam suatu permasalahan.
Setiap anggota keluarga selayaknya ambil peran dalan menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga. Proses penyesuaian terus ada di dalam kehidupan. Di dalam keseharian berkeluarga pun demikian. Individu di dalam keluarga sifatnya dinamis sehinggga masing-masing orang perlu melakukan constant readjustment. Masing-masing anggota keluarga perlu introspeksi diri serta kemudian meningkatkan diri dengan niat meraih ridha Allah Ta’ala.
“Webinar Tarbiyat Rishtanata tanggal 3 September 2022”
Narasumber: Dra. Muskatiani, M.Si