Bandung – Perwakilan Pengurus Lajnah Imaillah Bandung Kulon mengunjungi Museum Tionghoa Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP).
Ketua Lajnah Imaillah Bandung Kulon, Susi memperkenalkan diri sebagai warga Ahmadiyah dari Masjid An-Nashir Jl. Sapari, Bandung.
Sementara itu, Pengurus Bidang Budaya YDSP, Ko Akiun mengaku sudha kenal dekat dengan sejumlah tokoh Ahmadiyah di Bandung.
Namun ia mengaku baru kali ini mendapat kunjungan langsung dan mengungkap kesamaan yang ada.
“Baik masyarakat Tionghoa maupun Ahmadiyah bukan lagi tentang mayoritas dan minoritas, namun saat ini dikenal dengan sebutan kelompok rentan,” ujar Ko Aikun.
Rombongan Lajnah Imaillah dibawa berkeliling seputar museum yang menampilkan budaya Tionghoa dan bukti akulturasi dan kontribusi warga Indonesia etnis Tionghoa semenjak pra-kemerdekaan hingga kekinian.
“WR Supratman yang menciptakan lagu Indonesia Raya itu orang Ahmadiyah, tapi yang pertama kali menyiarkan lagu Indonesia Raya ke seluruh pelosok Nusantara adalah kontribusi sosok Tionghoa bernama Ang Yan Guan,”aku Ko Akiun.
Setelah berkeliling museum, Pengurus Lajnah Imaillah Ko Akiun bersama rekannya.
Mengenai Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) yang menyokong YDSP merupakan komunitas yang terdiri dari tak hanya penganut agama Konghucu, tapi juga agama lainnya.
MTP juga giat dalam kegiatan bakti sosial, seperti donor darah dan mendorong digalakkannya vaksin saat pandemi Covid-19 lalu.
Pada kesempatan itu, Lajnah Imaillah Bandung Kulon turut mengampanyekan program donor mata, dimana Ahmadiyah mendapatkan rekor MURI atas gerakan tersebut. *
Kontributor: Amatul Shafi
Editor: Talhah Lukman A