Oleh Rakeeman R.A.M. Jumaan
SUASANA di Griya Bambu “DAAR EL-JUMAAN” Kemang-Bogor yang semula senyap, Kamis (12/12) siang itu, tidak seperti biasanya dipadati oleh sekitar duapuluh orang. Dikatakan tidak biasa, karena selama ini kegiatan dengan dihadiri banyak orang selalu dilaksanakan pada malam hari. Begitu juga anak-anak tetangga bermain di sini biasanya bakda Ashar.
Lalu, ada kegiatan apakah siang itu? Sesuai dengan program yang telah digagas, setiap Kamis mulai pukul 14.30 hingga 15.30 WIB, Griya Bambu “DAAR EL-JUMAAN” Bogor menyelenggarakan “Kursus Serial Teologia” yang disingkat SUSETIA. Nah, untuk bulan Desember 2013 ini, Serial Perdana adalah dengan menghadirkan narasumber dari Saksi-Saksi Yehuwa (SSY).
Siang itu, saat jam digital di BB menunjukkan pukul 13.45, tampak dua buah kendaraan memasuki area dan parkir di depan Griya Bambu. Mobil yang datang lebih dulu bernomor depan “F” (Bogor) sedangkan satu lagi “B” (Jakarta). Pemilik mobil yang pertama adalah Mukhtar Simamora, aktifis Advent yang kemudian konversi menjadi anggota SSY. Sedangkan mobil satunya lagi adalah milik Supriyanto, Perintis Ekstra SSY yang disopiri oleh putra sulungnya, Ronald S.A..
Kedua tamu itu adalah narasumber yang akan mengisi acara. Setelah bersilaturahim sebentar dengan peserta kursus yang merupakan mahasiswa Darjah I, III, & V, akhirnya penyelenggara memulai acara tepat pukul 13.55 bertempat di dalam Griya Bambu. Dua puluh orang akhirnya memadati lokasi.
Sesi pertama adalah pemaparan dari Bapak Supriyanto yang mengawali dengan perkenalan mengenai sejarah SSY berdasarkan teks-teks Alkitab, diteruskan dengan teologi dan perbedaannya dengan sekte-sekte Kristen lainnya. Misalnya mengenai Natal dan Penyaliban Yesus.
Selama pemaparan dari narasumber, peserta diperbolehkan langsung interupsi bila ada yang perlu dipertanyakan. Suasana pertemuan terasa cair dan mengalir. Peserta antusias melontarkan pertanyaan demi pertanyaan.
Karena sesuatu dan lain hal, sesi kedua tidak bisa diisi oleh Bapak Mukhtar Simamora karena mendadak ada acara perhimpunan di kelompoknya. Beliau hanya menitipkan beberapa point terkait hakikat Bani Israel dulu dan kini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber pertama lagi. Dibantu oleh putranya, Bapak Supriyanto memberikan penjelasan demi penjelasan, diseling pertanyaan demi pertanyaan kritis dari peserta.
Tepat pukul 16.15 acara ditutup dan setelah berfoto bersama di dalam Griya Bambu dan di depan Payung Ilalang dilanjut dengan penyerahan publikasi dari pihak SSY, akhirnya kedua narasumber pamit pulang.[RAM]
–
MAULANA Rakeeman R.A.M. Jumaan berkhidmat dan mewakafkan diri di dalam JAI sebagai muballigh; pegiat dialog antar/lintas-iman; pemilik sekaligus pengelola dari Griya Bambu/Taman Bacaan/Pusat Kajian “DAAR EL-JUMAAN” (Rumah Mutiara); pekerjaannya sebagai dosen bagi para mahasiswa calon muballigh di Kampus Mubarak Kemang, Bogor. “DAAR EL-JUMAAN” merupakan sebuah perkumpulan nirlaba dan lintas-iman. Rakeeman tinggal di desa Pondokudik, kecamatan Kemang, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat.