Selandia Baru – Kehidupan saleh dari seorang misionaris spiritual mungkin bukan hal yang menarik bagi setiap orang.
Tapi hal itu merupakan panggilan jiwa untuk salah seorang anggota baru dari komunitas Muslim Ahmadiyah South Auckland.
Mustenser Qamar, 26, yang hidup di sebuah unit hunian di samping masjid di Dalgety Dr, Manurewa, mendedikasikan dirinya sebagai seorang misionaris dan imam, atau pemimpin.
Berasal dari Inggris, dia akan bekerja di mana pun pemimpin spiritual yang dia imani atau Khalifah, Yang Mulia Mirza Masroor Ahmad, mengirimkan dia.
Qamar dilatih di Inggris, Spanyol dan Pakistan selama tujuh tahun untuk menjadi seorang misionaris.
“Setiap saat saya bisa saja diperintahkan untuk pergi ke tempat lain dan aku siap untuk itu,” katanya.
“Setelah saya memutuskan untuk mengabdikan hidup saya, saya memberikan keputusan hidup saya kepada Khalifah dan melakukan apa yang dia katakan.”
Qamar mengatakan ia menikmati segala tantangan yang hadir seiring menjalani peran yang unik ini. Salah satu tujuan Qamar dalam menjalaninya adalah untuk memperbaiki persepsi terhadap Muslim dan Islam.
“Semua orang berasal dari latar belakang yang berbeda”, katanya.
“Ketika Anda sedang berhadapan dengan orang lain maka Anda akan membutuhkan kesadaran mengenai cara berpikir mereka. Islam adalah agama yang sangat memahami dan kita harus memahami berbagai macam budaya dan tradisi.”
Meskipun begitu masih saja terdapat kekurangtahuan dalam masyarakat mengenai agama dan nilai-nilai Islam, Qamar mengatakan.
“Banyak orangbelum pernah bertemu seorang Muslim sebelumnya. Kami berhubungan dan bertemu banyak orang sehingga kesadaran masyarakat tentang Muslim sejati, yang damai dan taat hukum, dapat ditingkatkan.”
Salah satu cara Qamar untuk menjangkau orang lain adalah dengan kunjungan baru-baru ini dilakukannya bersama dengan beberapa pemuda dari masjid ke rumah salah satu anggota dari Gereja Yesus Kristus Orang-orang Suci Zaman Akhir di Wiri.
“Kami menghabiskan beberapa jam untuk mempelajari keyakinan mereka dan berbicara kepada misionaris mereka,” katanya.
“Islam bukan tentang mengisolasi diri. Ini adalah iman yang sangat terbuka. Mendengar tentang agama dan budaya lain merupakan hal yang penting juga.”
Qamar dan presiden nasional Komunitas Muslim Ahmadiyah Selandia Baru, Iqbal Muhammad, baru-baru ini berangkat ke Samoa, di mana mereka akan bekerja di untuk warga Ahmadiyah Samoa sampai dengan 20 Februari.
Mohammed akan melakukan berbagai tugas administratif bagi warga Ahmadiyah Samoa sementara Qamar berfokus pada peningkatan kesejahteraan mereka.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/selandia-baru/feed/” number=”3″]
Komunitas Muslim Ahmadiyah Selandia Baru memiliki lebih dari 450 anggota dan sekitar400 anggota di antaranya hidup di Auckland.
Sumber: Times Of Ahmad | Warta Ahmadiyah
Alih bahasa: Fadhil Ahmad Qamar (arhlibrary.com)