Solo, (19/8). Sejak pukul 19.00 WIB. Gedung Tjolomadoe Hall di Jl. Adisucipto No. 1 Malangwijan, Colomadu, Solo – Jawa Tengah nampak dipadati oleh ribuan pengunjung. Tak seperti biasanya, kali ini nampak lebih semarak. Suara lagu-lagu kebangsaan begitu menggema, dihiasai oleh lampu-lampu dan dekorasi panggung yang nampak megah membuat susana sangat meriah. Rupanya malam itu tengah diselenggarakan acara malam penganugerahan Apresiasi Prestasi Pancasila tingkat nasional oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Sebanyak tujuh puluh empat ikon yang mendapat apresiasi prestasi pancasila dari pemerintah di tahun 2019 ini. Menurut Gilang, yang menjadi panitia penyelenggara, setelah melalui tahap seleksi dari tiga ratus lebih ikon akhirnya mengerucut menjadi tujuh puluh empat ikon.
Diadakannya acara malam apresiasi prestasi pancasila ini dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 yaitu untuk memberikan penghargaan atas keteladanan dan prestasi warga negaranya yang berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Adapun tujuh puluh empat ikon Apresiasi Prestasi Pancasila tahun 2019 ini dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu meliputi sains dan inovasi, olahraga, seni budaya dan bidang kreatif dan social entepreneur (kewirausahaan Sosial).
Dari tujuh puluh empat ikon tersebut ada dua orang Ahmadi yang mendapatkan anugerah apresiasi prestasi Pancasila di tahun 2019 ini, yaitu Intan Suci Nurhati, Ph. D di bidang sains dan inovasi sebagai penerjemah arsip alam, dan Drs. Abdul Ghani Setiawan, MM. sebagai Ketua KDMI mewakili Komunitas Donor Mata Indondesia di bidang sosial entrepreneur berinovasi membantu solusi permasalahan donor mata di negara Indonensia melalui Gerakan Donor Mata JAI, yang mendapatkan Rekor MURI sebagai komunitas pendonor mata yang berkesinambungan dan terbanyak.
Acara ini diliput on air oleh TVRI, hadir dari BPIP, juga turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.Ip., Bupati Karang Anyar, para pejabat daerah dan tokoh lainnya.
Dari jemaat Ahmadiyah Solo dan sekitarnya, hadir Muballigh Daerah Jateng IV, Muhaimin Khairul Amin dan Ketua Jemaat lokal Solo, Adede Mustaqim.
Acara dimulai dengan do’a pembukaan, penampilan lagu-lagu kebangsaan dan lagu-lagu daerah beberapa provinsi, kemudian acara inti berupa pemberian apresiasi prestasi Pancasila kepada tujuh puluh empat ikon peraih apresiasi prestasi pancasila dan diakhiri dengan foto bersama serta ramah tamah.
Tibalah saatnya para ahmadi yang berprestasi bersama muballigh daerah Jateng IV dan ketua jemaat lokal Solo melakukan rabtah menyalami Bapak Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo. Sambil berfoto mereka menyampaikan kepada Bapak Gubernur, “Kami dari Ahmadiyah.” Bapak Gubernur pun tersenyum dan salah seorang JAI menyampaikan “Selamat, kami do’akan”. Kemudian Beliau tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih, terima kasih.
Acara Apresiasi Prestasi Pancasila ini berlangsung dari pagi sekitar jam 09.00 sampai jam 12.00 diisi dengan Acara seminar di UNS, dibagi ke dalam 13 titik lokasi sesuai kriteria dan dihadiri oleh para mahasiswa, akademisi, para wirausaha dan masyarakat.
Abdul Ghani juga menjadi salah satu narasumber Pada Acara seminar kelompok Social Entepreneur yang bertajuk KDMI solusi problem donor mata di Indonesia. Disampaikan Pentingnya Mata, permasalahan donor mata, angka, kebutuhan donor mata lokal karena selama ini kornea didatangkan dari luar negeri. kekurangan tenaga eksisi, instrumen, dan salah satu alternatif solusinya menggerakkan organisasi dalam sebuah komunitas yang peduli tehadap masalah sosial kemanusiaan sebagai contoh keteladanan amal jariah dari komunitas seperti Jemaat Ahmadiyah sehingga mendapat rekor muri sebagai pendonor kornea mata berkesinambungan dan terbanyak, selanjutnya Budha , Gereja Mormon dll. dan KDMI terbuka bila ada komunitas yg mau bergabung menjadi CDM atau ada saudara keluarga yg korneanya rusak harus diganti, KDMI siap menjadi konsulen membantu memediasi proses ke bank mata Indonesia dan rumah sakit mata.
Narasumber lain, Damar Wisangeni memiliki 5000 kader pengelola Bank Sampah. Valencia Mieke Randa, pengelola
Rumah Harapan Indonesia, keluar dari tempat kerja dengan posisi jabatan yang tinggi di Astra beralih profesi menolong dan melayani anak-anak yg terkena kanker.
Dan narasumber Angkie Yudistia seorang tuna rungu pendiri dan CEO Thisable Enterprise, seorang penggiat utk menembus mental block/ ketakutan para disabilitis. Dengan membangun ekosistem .
Sebelum seminar ditutup, perwakilan Pejabat BPIP, Tonny Arifianto pada saat sambutanya menyampaikan mereka yang terpilih hadir di sini merupakan amalan dari Pancasila sebagai keteladanan, bukan pada tataran normatif. Dan menghaturkan terima kasih. Karena baru pertama Kali dilaksanakan, usia BPIP blm genap 2 thn. Khusus mengurusi Ideologi Pancasila, diberikan mandat oleh president kepada Lembaga setingkat kementerian dan tokoh masyarakat dan tokoh agama utk membumikan Pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa artinya sebagai pemersatu.
Kontributor : Mln. Muhaimin Khairul Amin / Mubda Jateng IV