Jalsah salanah adalah sebuah majelis atau event kajian Islam dan tradisinya diselenggarakan.
Kegiatan yang dihelat setiap tahunnya ini menjadi sarana bagi setiap anggota Jemaat Islam Ahmadiyah untuk berkumpul saling bersilaturahmi, meningkatkan kualitas diri dalam keimanan dan ketakwaan kepada Ilahi.
Tujuan ini terangkum dalam paket acara Jalsah Salanah; mendengarkan ceramah-ceramah keagamaan yang dipadu dengan penjagaan shalat-shalat secara berjamaah. Mulai dari shalat fardhu yang lima waktu hingga pada shalat tahajjudnya.
Kesempatan yang penuh berkah itu diselenggarakan, dikelola dan diatur dengan sangat terencana dan apik di Dusun Lengkong, Desa Binangun, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Penyelenggaraan acara ini dikelola dan diatur selama 3 hari. Mulai hari Jumat hingga hari Minggu tanggal 19 sampai 21 Oktober 2018.
Dusun Lengkong memiliki iklim yang sejuk sehingga setiap anggota Jemaat Islam Ahmadiyah yang turut hadir di sini merasakan kenyamanannya. Apalagi siraman demi siraman rohani dari setiap penceramah dalam acara ini terus diberikan sehingga menambah kesejukan dalam dada yang tengah merasakan dahaganya ruh.
Tahun ini merupakan kali pertama bagi Jemaat Islam Ahmadiyah di Dusun Lengkong ini menjadi tuan rumah dan menerima para tamu yang hendak merasakan kesejukkan ruhani ini, yakni menerima tamu-tamu dari Hadhrat Masih Mau’ud ‘AlaiHis Salām; Hadhrat Imām-uz-Zamān.
Karena pada hakikatnya jalsah atau majelis seperti ini merupakan bayangan dari majelis yang beliau ‘AlaiHis Salām letakkan pondasinya. Sungguh merupakan hal yang luar biasa yang diperlihatkan oleh setiap orang dari Dusun Lengkong sebagai tuan rumah ini.
Kesabaran dalam mengorbankan segala miliknya demi kenyamanan para tamu. Mulai dari perangkat tidur, fasilitas kamar mandi, hingga dalam penyediaan berbagai macam makanan dan minumannya. Semuanya disajikan dengan penuh ketulusan, keikhlasan serta kesabaran.
Dalam Jalsah Salanah 2018 ini, dihadiri oleh 1019 orang yang selain hadir dari Wonosobo sendiri, turut hadir pula dari kota-kota besar di Jawa Tengah dan DIY; Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kesemuanya yang hadir di sini telah betul-betul mempersembahkan pengorbanannya. Dari tamu-tamu yang hadir ini, telah meninggalkan berbagai rutinitas, hak dan kewajiban serta fasilitas pekerjaannya, rumah tinggalnya, kesenangan-kesenangannya, hingga melakukan perjalanan jauh; meninggalkan kesemuanya, demi mereguk kesegaran air ruhani dari tiap-tiap ceramah dalam Jalsah ini.
Tidak hanya secara ruhani, sajian dari santapan secara jasmani telah betul-betul disiapkan dan disajikan dengan segenap pelayanan dan tetap memancarkan ketulusikhlasan di dalamnya. Sehingga ruh dan jasad yang hadir di sini telah betul-betul merasakan kehidupannya. Kehidupan dan kebahagiaan lahir dan batin.
Santapan jasmani dan rohani itu ternyata tidak hanya dibagi-bagikan dan dinikmati oleh anggota Jemaat Islam Ahmadiyah saja.
Turut hadir pula dalam merasakan berkah silaturahmi ini dari tokoh-tokoh masyarakat, ormas Islam, para sahabat, hingga para ‘Umaro dari jajaran pemerintah aparatur setempat.
Harapan yang lebih jauh saat raga tidak lagi muda, tetapi semangat tetap membara; adalah keinginan untuk mewariskan iman dan kebahagiaan dalam berkah Jama’ah Imam di akhir zaman ini kepada tiap-tiap generasi muda penerus perjuangan dalam khidmat berkorban meraih kemenangan di Jemaat ini.
Harapan itu senantiasa tetap terjaga dan saling melindungi di Jemaat Ilahi ini. Semoga Allah Ta’aala meridhoi. Āmīn yā Robb-al-‘Ālamīyn.
Kontributor : Mln. Yudhi wahyudin