Banjarmasin, (19/5), Udara di sekitaran kota Banjarmasin terasa sangat panas dalam beberapa Minggu terakhir ini. Sengatan matahari membakar lebih tajam di banding bulan-bulan sebelumnya. Pepohonan dan dedaunan pun cenderung kering kecoklatan menahan teriknya matahari yang semakin mengganas. Ya pada bulan Mei ini wilayah Banjarmasin yang di juluki kota seribu sungai mulai di landa musim kemarau.
Namun di suasana yang panas itu ada yang tampak berbeda di Masjid Ahmadiyah di Jl. Dahlia Kebun sayur No 7 Kel Mawar, Kota Banjarmasin, Minggu sejak pagi pukul 09.00 sampai pukul 18.30 WITA nampak ramai dengan beberapa kegiatan sejak pagi sampe sore diantaranya, WEBINAR RISTANATA (Web Seminar Online), Rakorwil MKAI Kalsel, Muawanah LI Banjarmasin dan Seminar Hari Khilafat Ahmadiyah yang ke-111 tahun dengan dihadiri oleh 62 orang.
Tepat pada pukul 16.00 sampai 18.30 WITA para mahasiswa/i mulai berdatangan, terhitung skitar 20 orang mahasiswa/i, para dosen UIN Antasari dan 3 orang dari perwakilan LK3 ( Lembaga Kajian Keislaman Kemasyarakatan) Banjarmasin, yang kami undang untuk hadir pada seminar hari Khilafat Islam Ahmadiyah.
Kehadiran mereka di sambut dengan senyum yang tulus, wajah yang ceria dan lisan yang santun dari para anggota Lajnah Imaillah Banjarmasin. Seminar diawali dengan pembukaan oleh Mln Aminullah Yusuf (Mubda Kalsel) selaku moderator, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Mln Ramdhan dan Nazm oleh Mln Khairul Anwar.
Pada sesi sambutan di sampaikan oleh Bapak Dr Zafrullah Ahmad Damanik selaku Amirda Kalselteng. Selepas sambutan dilanjutkan penyampaian materi pertama yaitu Bpk Dr. H.Mirhan.AM. M.Ag selaku Dosen Ushuludin UIN Antasari dan menjabat sebagai Ketua FKUB Porv. Kalsel periode sekarang.
Beliau menyampaikan dalam salah satu pemaparannya bahwa Khalifah Ahmadiyah mampu mempersatukan umat seluruh dunia dalam satu komando. Beliau juga pernah bertemu Khalifah Ahmadiyah ke V Hazrat Mirza Masroor Ahmad atba di London dalam acara Jalsah Salanah Internasional. Beliau juga menceritakan banyak pengalaman-pengalaman yang berkesan selama berada di komunitas Ahmadiyah di London. Dan yang paling berkesan bagi saya kata Bapak Mirhan adalah adanya persaudaraan yang erat dan tulus kepada semua orang dari berbagai suku, ras, kulit dan bahasa yang jargonnya adalah ‘Love for Allah Hatred For None’.
Setelah itu dilanjutkan pemaparan kedua yaitu ‘Mbak’ Khusnul Khotimah S.Th.I, M.Ag yang juga dosen SAA UIN Antasari. Dalam pemaparannya disampaikan konsep-konsep Khilafat dari berbagai sisi dan memberikan salah satu contoh konsep Khilafah yang ada dalam Jemaat Ahmadiyah dengan referensi dari hasil penelitian salah seorang teman dosennya yang melakukan penelitian langsung di Jemaat Ahmadiyah Gondrong Tangerang.
Kemudian pemaparan yang ketiga dari Jemaat Ahmadiyah di sampaikan oleh Bpk Mln. Ahmad Nurudin Isa. Setelah pemaparan dari ketiga narasumber di lanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan dari Sri Wahyuni salah seorang mahasiswi ini, mengajukan pertanyaan tentang ke Khalifahan dalam Ahmadiyah, yang di jawab oleh Bpk Mln Nuruddin Isa.
Setelah sesi tanya jawab di lanjutkan doa penutup oleh Bpk Mubda Kalsel. Adzan Maghrib pun berkumandang yang menunjukan saat berbuka puasa telah tiba.
Setelah santap takjil di lanjutkan pembagian buku Khilafat telah Berdiri kepada semua mahasiswa, dosen dan tamu yang hadir kemudian di lanjutkan dengan photo bersama. Dan di akhir acara semua peserta sholat Maghrib berjamaah di masjid Ahmadiyah lantai 2 dan diakhiri dengan makan bersama.
Kontributor : Mln. Aminullah Yusuf / Mubda Kalimantan Selatan.