Sesuai undangan langsung dari Kapolda Papua Barat Irjen. (Pol.) Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. via WA, Mubaligh Ahmadiyah, Rakeeman R.A.M. Jumaan pun meluncur ke Markas Kepolisian Daerah Papua Barat di Maripi, Kelurahan Anday, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Sabtu (1/7) pagi.
Setelah sekitar 10 menit berkendara, akhirnya sampai juga di lokasi. Setelah memarkir kendaraan roda dua, penulis pun menuju tenda untuk tamu undangan.
Lapangan upacara itu masih terlihat lumayan lengang. Hanya beberapa personel kepolisian yang tampak sedang melakukan persiapan atau gladi bersih. Sementara personel lainnya, masih berada di kantor atau tempat berkumpul masing-masing.
Tidak sampai lima menit menunggu, akhirnya peserta upacara dan tamu undangan pun mulai berdatangan. Upacara akan dimulai pkl. 07:30 WIT.
Selain Pangdam XVIII/Kasuari dan Pejabat Utama KODAM XVIII/Kasuari beserta istri, hadir juga para pejabat tingkat kabupaten dan provinsi. Pejabat lembaga vertikal pun terlihat hadir, mulai dari Kepala BIN Daerah, Pangkoarmada III, FASARKHAN Manokwari, Kepala Kejaksaan, Kaban Kesbangpol Papua Barat, Ketua MRP, Kepala Kemenag, para tokoh ormas dan undangan lainnya.
Upacara HUT ke-77 Bhayangkara tahun 2023 itu dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat Irjen. (Pol.) Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. Selama hampir satu jam, upacara itu berlangsung khidmat. Dalam kesempatan tersebut juga secara simbolis disampaikan penghargaan dari Kapolda Papua Barat untuk personel Kepolisian dan masyarakat pada umumnya. Ini karena mereka dianggap telah melakukan prestasi tertentu.
SYUKURAN HUT KE-77 BHAYANGKARA DI AULA ARFAK
Usai Upacara, dilanjutkan dengan Syukuran di Ruang Arfak yang berada di belakang Mapolda Papua Barat.
“Bapak sengaja saya undang hari ini, karena besok saya akan berangkat ke Jakarta. Jadi nanti usai acara, Bapak juga agar ke rumah dinas saya di Soribo. Banyak yang perlu saya bincangkan mumpung Bapak masih ada di Manokwari,” ujar Kapolda Papua Barat saat Penulis duduk di bangku sebelahnya selama acara.
Dalam acara syukuran itu, Pangdam XVIII/Kasuari menghadiahkan kue ulang tahun yang dibawa untuk Kapolda dan jajaran sebagai hadiah ulang tahun ke-77 Bhayangkara. Dalam kata pengantarnya, Pangdam Mayjen. Gabriel Lema, S.Sos. menyampaikan bahwa hubungan kedua institusi laiknya saudara kembar. “Kita ada untuk NKRI dan mengayomi masyarakat. Oleh sebab itu, TNI-POLRI senantiasa tetap bersinergi.”
Setelah tayangan video ucapan selamat dari beberapa pejabat teras Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya, juga dari lembaga vertikal lainnya, maka acara dilanjutkan dengan penampilan dari beberapa pemenang lomba. Di antaranya, Juara I Lomba Polisi Cilik (Pocil), Juara I Stand Up Komedi, dan dilanjutkan dengan acara hiburan.
Panitia telah mengundang musisi dari Jakarta untuk menghibur hadirin dengan lagu lokal maupun kreasi musisi dunia, bahkan lagu dari seorang diva dunia. Aula Arfak terlihat semarak dan bersemangat. Banyak personel polisi yang ingin menyumbangkan lagu, tidak terkecuali Kapolda Papua Barat. Duet dengan Wakapolda, Kapolda Papua Barat pun menyanyikan beberapa lagu. Lagu ini sebagai pamungkas acara.
BINCANG DELAPAN MATA DI RUMAH DINAS KAPOLDA PAPUA BARAT
Usai acara Syukuran di Mapolda Papua Barat, Penulis pun bergerak menuju rumah dinas Kapolda di kawasan Soribo, Distrik Manokwari Barat. Awalnya, Penulis diminta satu mobil dengan Kapolda. Namun karena Penulis membawa motor, maka Penulis pun menyampaikan akan ke rumah dinas Kapolda dengan motor saja. “Sebab untuk bolak-balik dari Soribo ke Mapolda akan berat lagi karena lumayan jauh dan pasti kemalaman.”
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit menaiki jalan berkelok dan menanjak, akhirnya Penulis pun tiba di rumah dinas Kapolda Papua Barat di Soribo. Seorang personel kepolisian yang menjaga gerbang meminta Penulis agar menghubungi ajudan dulu. Namun, karena sudah biasa komunikasi dengan Kapolda, maka Penulis langsung saja menghubungi nomor Kapolda. Karena Kapolda ada di lantai atas rumah kayu dan melambaikan tangan ke arah Penulis, maka Penulis pun langsung menuju rumah panggung kayu itu.
Ternyata rumah panggung terbuat dari kayu itu dalam proses peranpungan. “Rencananya akan dipakai malam nanti untuk acara bersama undangan. Ini tinggal sedikit lagi rampung. Tinggal menata meja makan dan kursi. Diperkirakan bisa muat untuk sekitar 50 orang tamu undangan,” info Kapolda Papua Barat didampingi istri Ny. Kathy Devi Sirait dan ajudan serta tukang kayu yang sedang menyelesaikan pengerjaannya.
Ketika sedang menunggu, Pdt. Zadrak tiba dan naik ke rumah panggung kayu itu. Pdt. Zadrak baru tiba dari Ambon, Maluku pagi tadi. “Saya melayani umat di Ambon, Masohi, Ternate, Fak Fak, Manokwari dan lokasi lainnya. Beberapa hari lagi, saya akan mengisi acara di Manokwari,” kata lelaki yang tinggal di Lembang, Bandung dan ternyata aktif di STT INTI serta kampus teologia lainnya itu.
Perbincangan selama hampir tiga jam pun berlangsung di ruang khusus di depan rumah dinas Kapolda Papua Barat. Dari tempat ini tetamu dapat melihat pemandangan ke arah Pulau Lemon, Pulau Mansinam, kawasan Bukit Doa Segala Bangsa serta Teluk Doreri Manokwari. Di bawah sana, masih dalam komplek rumah dinas Kapolda juga terdapat hewan peliharaan: burung kasuari, rusa dan babi. Di sisi yang lain, terlihat pohon sukun, rambutan, matoa, duren, manggis dan lainnya yang belum lama ini ditanam.
Banyak hal yang dibahas bersama dengan Kapolda Papua Barat dan istri serta Pdt. Zadrak. Mulai dari masalah keagamaan, sosial kemasyarakatan, sumber daya alam dan kepolisian. Perbincangan itu berlangsung dengan santai ditemani kopi, cemilan hasil kreasi Bhayangkari serta buah-buahan. Selain melon dan semangka, istri Kapolda juga menyuguhkan buah matoa, yaitu buah khas Papua yang rasanya campuran antara kelengkeng, leci dan durian.
MENERIMA HADIAH DARI KAPOLDA PAPUA BARAT
Karena hari sudah menjelang Maghrib, Penulis pun berpamitan kepada Kapolda, istri dan Pdt. Zadrak. Namun sebelumnya dilakukan foto bersama.
Kapolda kemudian menunjuk ke satu tempat agar bisa foto disana. Itu adalah aula tempat makan para tamu berjumlah banyak. Dari ruangan makan tanpa dinding itu memang dapat melihat ke arah kejauhan: hutan, pemukiman, pantai. Inilah yang akan dijadikan sebagai latar gambar.
Karena kamera foto gawai Penulis ternyata hasilnya tidak maksimal dan buram, maka atas saran istrinya, Kapolda pun menggunakan kamera yang ada pada HP lipatnya.
“Kalau dengan kamera HP ini hasilnya akan jelas dan jernih,” kata istri Kapolda yang ternyata gemar memelihara anjing terlantar tersebut. “Tinggal nanti hasilnya dikirim ke HP Pak Rakeeman.”
Sebelum Penulis pulang, ternyata Kapolda telah menyiapkan hadiah. Pada acara di Mapolda Papua Barat pagi sebelumnya, Penulis juga menerima hadiah souvenir resmi dari Polda Papua Barat.
Namun karena itu adalah dari kantor, maka Kapolda pun memberikan hadiah lagi secara pribadi. Hadiah itu terdapat di dalam sebuah amplop coklat yang cukup tebal, bertuliskan nama lengkap Kapolda Papua Barat Irjen. (Pol.) Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A.
Penulis: Rakeeman R.A.M. Jumaan