Jakarta- Juru bicara Ahmadiyah Maulana Dili Sadili, sampaikan pesan penting yang diturunkan oleh Khalifah Ahmadiyah dunia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad.
Pesan tersebut menegaskan pentingnya taat pada negara sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari iman.
Hal ini disampaikannya saat seminar kolaborasi dengan Setara institute, penguatan kapasitas masyarakat sipil terkait pencegahan politik identitas di Jakarta Pusat pada 12-13 Juli 2023.
Ia menjelaskan bahwa sebagai anggota Jemaat Ahmadiyah, mereka diwajibkan untuk tetap setia dan taat kepada penguasa, tanpa memandang afiliasi politik.
Pesan ini ditekankan oleh Khalifah Ahmadiyah untuk mengingatkan anggota Jemaat Ahmadiyah akan kewajiban mereka sebagai warga negara yang taat pada negara tempat mereka tinggal.
Cinta terhadap negara tidak boleh dipisahkan dari cinta terhadap agama. Pesan tersebut sesuai dengan ajaran agama dan nasehat yang diberikan oleh Rasulullah, yaitu “Hubbul Waton Minal Iman” (Cinta terhadap tanah air adalah bagian dari iman).
“Hazrat Khalifatul Masih aba, Hazrat Mirza Masroor Ahmad aba selalu memberikan pesan kepada kita sebagai anggota Jemaat Ahmadiyah dimanapun Berada dimanapun, maka wajib hukumnya untuk tetap setia dan taat terhadap penguasa (pemimpin),” kata Maulana Dili Sadili.
“Kita tidak terpengaruh dengan warna, identitas dan slogan. Allah SWT pun memenekankan kepada kita bahwa jika kita mencintai Allah, mencintai RasulNya, maka Allah menekankan (agar kita) mencintai juga para pemimpinnya,” lanjutnya.
Pesan Khalifah Ahmadiyah ini memberikan arahan jelas bagi anggota Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia.
Para Ahmadi diingatkan untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai warga negara yang taat dan setia kepada negara tempat mereka tinggal, tanpa terpengaruh oleh afiliasi politik.
Juga menggarisbawahi pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan sebagai elemen kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
Jubir Ahmadiyah berharap, hal ini dapat memperkuat rasa cinta terhadap negara dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketaatan pada negara sebagai bagian dari iman.
Dalam konteks ini, Maulana Dili Sadili mengungkapkan bahwa Ahmadiyah selalu menekankan pentingnya mencintai negara sebagai bagian integral dari iman.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan di tengah perbedaan politik dan identitas.
Menurut Maulana Dili Sadili, politisasi identitas yang sedang marak dapat membahayakan kebersamaan dan perdamaian dalam masyarakat.
Oleh karena itu, Jemaat Ahmadiyah selalu mengingatkan anggotanya untuk tidak terikat dengan identitas politik tertentu dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian.
“Jemaat Ahmadiah untuk menangkal politik identitas itu dengan cara mengembangkan serta meningkatkan rasa cinta mereka terhadap negaranya,” jelasnya.
“Dengan memperkuat keimanan terhadap agamanya, generasi muda itu perlu dan penting terhindar dari politik identitas khususnya mungkin para Ahmadi,” pungkas Maulana Dili Sadili.