Tasikmalaya – Jemaat Ahmadiyah yang berada di Desa Tenjowaringin Salawu Tasikmalaya menyelenggarakan Majelis Mukhatiban yang di laksanakan di mesjid Al mubarok Jemaat Wanasigra Wetan, Kamis 27 Februari 2025.
Majelis Mukhotiban adalah sebuah pertemuan yang dihadiri oleh seluruh pengurus yang berada di Tenjowaringin.
Kegiatan ini rutin d laksanakan setiap malam jum’at, pesertanya mulai dari para mubalighin, ketua cabang, pengurus cabang dan beberapa pengurus wilayah, dimana untuk tempatnya dilaksanakan secara bergiliran dari satu cabang ke cabang lainya yang ada di jemaat sekitar tenjowaringin, dan kali ini merupakan pertemuan terakhir karena biasanya selama bulan suci Ramadhan diliburkan.
Majelis Mukhotiban adalah tradisi unik mungkin satu satunya kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan jemaat di Indonesia
Tradisi Majelis Mukhotiban sudah dilaksanakan sejak lama sejak puluhan tahun yang lalu di Tenjowaringin.
Awalnya Majelis Mukhotiban ini adalah sebuah pertemuan pengurus disamping sebagai ajang silaturahmi dan berbagi informasi yang terpenting pada waktu itu adalah untuk membahas tema Khutbah yang akan dilaksanakan hari Jumat keesokan harinya dengan maksud untuk menyamakan tema khutbah sebelum ada edaran bahan khutbah dari Pengurus Pusat JAI
Namun kemudian belakangan kegiatan ini tetap di lestarikan sebagai sarana silaturahmi antar pengurus dan berbagi informasi seputar jemaat.
Acara yang disajikan biasanya di mulai dari sholat berjamaah di lanjut makan bersama. Untuk acara pokoknya yaitu do’a pembuka di lanjut dengan penyampaian materi oleh mubaligh setelah itu ada informasi yang di sampaikan oleh para ketua cabang atau yang mewakili dilanjut informasi dari wilayah (Qaid wilayah, Nazim A’ala dan Sek Alwasiat wilayah).
Seperti pada majelis mukhotiban Kamis 27 Februari 2025 setelah sholat magrib jamak isya dipimpin oleh Mln.Teguh Nasir Ahmad dilanjutkan dengan makan bersama, setelah makan acara dipandu oleh bapak Suparmin selaku pengurus Cabang Wanasigra Wetan, dimulai dengan do’a pembukaan oleh Mln. Abdul Basith setelah itu penyampaian materi langsung oleh Mln. Teguh Nasir Ahmad.
Dalam cermahnya Mln.Teguh menyampaikan tentang menyambut bulan puasa, dimana puasa itu berasal dari kata Ashaum yang mengandung empat arti, pertama diam artinya selama puasa kita harus dilatih untuk diam tidak membicarakan orang lain tidak mengghibah dan lain sebagainya, kedua berhenti yaitu berhenti dari semua perbuatan yang tidak baik atau yang dilarang oleh Allah swt yang dapat mendatangkan dosa, ketiga berdiri artinya orang yang benar-benar melaksanakan puasa dengan baik ikhlas maka tingkat keimanannya akan semakin kokoh berdiri khalayak huruf alif tegak berdiri, dan akan selalu iyakanabdu waiya kanastain, keempat tertinggi artinya kita akan mendapat tempat yang agung yang paling tinggi dari Allah Ta’ala (makoma mahmuda).
Acara dilanjutkan dengen penyampaian informasi dari para ketua cabang yang sebagian besar menyampaikan permohonan do’a untuk anggotanya yang sedang sakit, dari pengurus wilayah disampaikan program-program wilayah salah satunya menyambut program serasi.
Acara diakhiri oleh do’a penutup yang dipimpin oleh Mln. Teguh Nasir Ahmad
Kontributor: Taopik Romadhon