Jama’ah Ahmadiyah Medan menggelar dua acara sekaligus dalam waktu satu hari, tepatnya pada Kamis (03/10), di Masjid Mubarak.
Acara pertama adalah Bedah Buku “Noda Batin” dan Focus Group Discussion tentang toleransi untuk perdamaian. Acara bedah buku dengan “EO” nya adalah Ansharullah Medan ini berlangsung dari pukul 17.00-18.30.
Buku” Noda Batin ” ini ditulis oleh Bhikkhu Dhirrapunno. Beliau mengatakan bahwa beliau terinspirasi buku “Filsafat Ajaran Islam” dalam penulisan karyanya tersebut. Buku ini menekankan mengenai pentingnya moralitas dan menjaga perbuatan dari keburukan untuk membersihkan diri dari noda batin.
Ego, keangkuhan, kesombongan, keserakahan, dan lain-lain adalah yang menodai batin. Jamaah Ahmadiyah Medan mendapat kesempatan luar biasa untuk dapat membedah buku ketiga dari Bhante Dhirrapunno ini.
Maulana Muhammad Idris juga memberikan testimoninya bahwa bahan bacaan Bhikkhu Dhirapuñño ini sangat banyak, termasuk buku Filsafat Ajaran Islam karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., pendiri Ahmadiyah. Al Quran dengan terjemah dan tafsir singkat pun juga menjadi bahan kajian beliau.
Pendeta Andri dari Kristen Advent juga diberi kesempatan oleh Bapak Hasmar Siregar selaku moderator untuk menyampaikan statement beliau mengenai kegiatan ini. Pendeta Andri menyampaikan bahwa kegiatan lintas iman seperti ini harus sering diadakan untuk mempererat hubungan antar agama di SUMUT ini.
Setelah kegiatan bedah buku acara dilanjutkan dengan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dengan tema “Toleransi untuk Perdamaian”. Acara dimulai pada pukul 20.00 setelah peserta menunaikan sholat Isya dan makan malam. Diskusi kali ini menghadirkan empat pembicara yakni Hotdinal Sitanggang (Mahasiswa STT Abdi Sabda), Petrus Siol Saragi (Budayawan muda Sumut), Bhikkhu Dhirrapunno (Rohaniawan Buddha), dan Mln. Muhammad Idris (Mubaligh Ahmadiyah). Turut hadir dan memberikan opening statement yakni Purjatian Azhar seorang Akademisi dan cendikiawan muda NU.
Diskusi yang luar biasa dengan pembicara yang luar biasa. Memperdalam pemahaman tentang toleransi dan bagaimana melakukan toleransi dari hal-hal kecil sedini mungkin. Dalam acara ini juga diliput oleh media DAAI TV.
Harapan dari keseluruhan Pembicara, semoga dengan acara-acara diskusi seperti ini dapat menyebarkan virus-virus toleransi dan virus-virus cinta kasih di lingkungan sekitar kita.
Kontributor : Gunawan