Tasikmayala, Warta Ahmadiyah – Jemaat Muslim Ahmadiyah Kawalu menggelar kegiatan refleksi rasyakur 100 Tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai penanda satu abad perjalanan pengabdian di Indonesia.
Kegiatan tersebut berlangsung khidmat di Masjid Baitul Masrur, Cicariang, pada Selasa 23 Desember 2025 malam
Acara yang dimulai pukul 18.30 WIB ini tidak hanya menjadi ruang refleksi dan rasa syukur bagi anggota dan pengurus, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat dan organisasi lintas agama di wilayah Kawalu.
Baca juga: Aksi Donor Darah Jemaat Ahmadiyah Sintang Diapresiasi RSUD Ade Muhammad Djoen
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Lurah Karsamenak Lukman, jajaran pengurus lingkungan RW 18 dan RT 03 Cicariang, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam seperti As-Shidiqiyah dan Pemuda Muslimin.
Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan terbangunnya harmoni sosial yang selama ini terjaga di tengah masyarakat Kawalu.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Dilanjutkan dengan pemutaran video singkat yang menampilkan kilas balik perjalanan satu abad Ahmadiyah Indonesia dalam pengabdian sosial, kemanusiaan, dan kebangsaan di Indonesia.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Sadasari Hadiri Peringatan Hari Jadi ke-25 Fahmina Institute
Dalam sambutannya, Ketua Jemaat Ahmadiyah Kawalu, Dodi Karyadi, menyampaikan sejarah singkat keberadaan Jemaat Ahmadiyah di Kawalu.
Ia menekankan pentingnya peran setiap anggota Jemaat untuk terus menjadi pribadi yang produktif serta aktif berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Mubaligh Daerah Jemaat Ahamdiyah Tasikmalaya dan sekitarnya, Mln. Irfan Maulana, menyampaikan pesan spiritual yang menekankan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan antarsesama.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Bogor Jadikan Masjid Tempat Kajian Jaringan Gusdurian, Saling Sharing Ilmu
Menurutnya, ibadah sejati tidak hanya diwujudkan dalam hablumminallah, tetapi juga harus tercermin melalui hablumminannas sebagai bentuk syukur yang nyata dan konkret.
Ada pun Lurah Karsamenak, Lukman, dalam sambutannya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kondusivitas wilayah melalui semangat persaudaraan.
“Kita harus terus menjaga persatuan, saling menghormati, dan menghargai antar pemeluk agama maupun keyakinan,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua RW 18, yang menilai kehadiran Jemaat Muslim Ahmadiyah memberikan manfaat nyata bagi warga Cicariang. Ia menyebut berbagai program sosial yang secara rutin dilaksanakan Jemaat telah dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
Puncak acara diisi dengan Refleksi Tasyakur 100 Tahun Ahmadiyah Indonesia yang disampaikan oleh Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Kawalu, Mln. Ataul Mujeeb.
Dalam refleksinya, ia menegaskan bahwa peringatan satu abad ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan momentum untuk terus meningkatkan kemanfaatan bagi sesama manusia dan alam semesta.
Sebagai penutup, panitia melaksanakan aksi simbolis berupa pemberian souvenir dan pembagian bibit pohon kepada para tamu undangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Jemaat Ahamdiayh untuk menanam 100 ribu pohon di seluruh Indonesia. *
Kontributor: Khud
Editor: Talhah Lukman A