Bogor- Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Internasional, Khalifatul Masih ke-V, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, atba memberi perhatian atas berlangsungnya Jalsah Salanah Nasional 2023.
Seperti diketahui Jalsah Salanah Nasional 2023 di Indonesia berlangsung sejak Jumat-Minggu, 6-8 Januari 2023.
Hz. Mirza Masroor Ahmad atau biasa para pengikutnya memanggil Huzur melayangkan sebuah surat imbauan serta arahan, yang beberapa bagian telah dibacakan oleh Pjs. Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indoneisa, Mln. Mirajuddin Syahid dalam penutupan Jalsah Salanah Nasional 2023 di Masjid Mubarak, Jl. Raya Parung-Bogor Km 26, Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu 8 Januari 2022.
Dalam isi surat lengkapnya, Huzur menyampaikan rasa syukur serta apresiasi atas terselenggaranya Jalsah Salanah yang berlangsung selama tiga hari di 32 titik di seluruh Indonesia.
“Saya sangat senang mengetahui bahwa saat ini Anda sedang menyelenggarakan Jalsah Salanah tahunan, yang diadakan pada tanggal 6-8 Januari 2023,” katanya.
Selain di lokasi utama acara tersebut diselenggarakan para anggota pun menyaksikan secara virtual.
“Selain di lokasi-lokasi utama, banyak anggota jemaat yang ikut serta di dalam Jalsah ini secara virtual di berbagai lokasi di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut, Maulana Mirajudin menyampaikan imbauan dari Huzur yang mana Huzur menghendaki kepada setiap anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut untuk memahami tujuan dari menghadiri Jalsah Salanah itu sendiri.
Huzur dalam surat tersebut menyampaikan bahwa Jalsah Salanah bukanlah tempat untuk mencari keuntungan-keuntungan materi melainkan kesempatan untuk perubahan akhlak dalam setiap para anggota Jemaat Ahmadiyah.
“Jalsah bukanlah tempat untuk mencari keuntungan-keuntungan materi atau untuk berlibur, melainkan Jalsah merupakan sebuah kesempatan bagi kita untuk ikut serta di dalam suasana kerohanian yang ada di dalamnya serta berupaya sekuat tenaga demi terjadinya perubahan akhlak di dalam diri kita,”
Perkataan Huzur tersebut didasari oleh sabda dari pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mirza Gulam Ahmadiyah As yang memprakarsai kegiatan Jalsah Salanah itu sendiri. Sebagaimana sabda tersebut tertera dalam Isytihar, 27 Des 1892; Majmu’a-e-Isytiharaat, Vol. 1, hal. 361, Edisi 2019.
“Janganlah menganggap pertemuan ini sama halnya seperti pertemuan-pertemuan duniawi biasa. Akan tetapi, pertemuan ini merupakan pertemuan yang dilandaskan sepenuhnya demi tegaknya kebenaran dan juga penyebaran agama Islam. Batu fondasi Jemaat ini telah diletakkan oleh Allah Ta’ala sendiri dan bangsa-bangsa telah disiapkan untuk segera datang dan bergabung dengannya. Hal tersebut disebabkan karena ini merupakan pekerjaan dari Zat Yang Mahakuasa, Yang bagi-Nya, tidak ada sesuatu pun yang mustahil,” ungkap Masih Mau’ud As
Lebih lanjut, Masih Mau’ud as dalam buku tersebut menyampaikan bahwa tujuan utama dari Jalsah ini adalah agar setiap individu yang mukhlis dapat merasakan sendiri manfaat kerohaniaan yang ada di dalam dirinya.
“Tujuan utama dari Jalsah ini adalah agar setiap individu yang mukhlis dapat merasakan sendiri manfaat kerohaniaan yang ada di dalamnya, dapat memperluas wawasan mereka serta memperdalam pemahaman mereka tentang Allah Ta’ala, dengan perantaraan karunia dan kesempatan yang diberikan oleh-Nya,” kata Masih Mau’ud As.
Serta diharapkan semakin mempererat tali silaturahmi di antara saudara-saudara sekalian
Selain itu, manfaat lainnya dari Jalsah ini adalah untuk semakin mempererat tali silaturahmi di antara saudara-saudara sekalian dan dengan begitu, hal tersebut juga akan memperkuat hubungan persaudaraan yang penuh dengan kasih sayang di dalam Jemaat ini.
Oleh karena itu, Huzur menekankan bahwa setiap anggota Jemaat Ahmadiyah tidak merasa puas hanya dengan menerima Al-masih yang dijanjikan akan tetapi setiap saat harus memenuhi 10 syarat bai’at itu sendiri.
“Seyogyanya Anda tidak boleh merasa puas hanya dengan menerima Almasih dan Mahdi yang dijanjikan saja, yang kedatangannya telah dinubuatkan oleh Nabi kita yang tercinta, Hadhrat Rasulullah saw. Akan tetapi, Anda harus fokus di setiap saat untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari janji bai’at Anda,” jelasnya.
Hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan menggunakan segenap tenaga dan kemampuan setiap individu dan harus berusaha untuk meningkatkan wawasan keagamaan yang anda miliki dan juga pemahaman tentang keyakinan Islam Ahmadiyah, serta berusaha untuk meningkatkan standar kerohanian sedemikian rupa sehingga sesuai dengan standar yang diharapkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud As ada di dalam diri setiap anggota Jemaat.
Maka dari itu, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmadiyah pendiri Jemaat Ahmadiyah mewanti-wanti kepada semua anggota Jemaat Ahmadiyah untuk terdepan dalam pengkhidmatan kepada Islam dalam segala bentuk saya upaya dalam penyebaran Islam itu sendiri.
“Dalam hal pengkhidmatan kepada Islam, mereka harus rela untuk mengorbankan diri mereka sendiri sedemikian rupa seperti halnya seseorang yang dikuasai oleh rasa cinta. Segala bentuk daya upaya mereka harus dikerahkan guna menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia sehingga mata air murni kecintaan Allah Ta’ala dan juga rasa simpati bagi umat manusia dapat mengalir ke setiap hati manusia dan, apabila mata air itu digabungkan di satu tempat, maka akan terlihat seperti sebuah sungai yang mengalir,” ujarnya.
Diakhir, Pj Amirnas Maulana Mirajudi Syahid menyampaikan pesan dari Huzur yang mana meskipun setelah Jalsah Salanah telah usai, setiap anggota Jemaat akan kembali sibuk dalam urusan duniawi. Akan tetapi tetap mengutamakan agama daripada urusan-urusan duniawi.
“Anda harus kembali lagi terlibat dalam urusan-urusan duniawi, pengalaman dan keikutsertaan Anda di dalam Jalsah ini hanya akan dapat bermanfaat bagi diri Anda jika Anda tetap mengutamakan agama daripada urusan-urusan duniawi,” jelasnya.
Dan dalam setiap wajah Ahmadi terletak kehormatan Ahmadiyah, Hadhrat Masih Mau’ud as, terutama kehormatan Islam serta Nabi Muhammad SAW.
“Kepentingan agama harus didahulukan di dalam segala perkara dan Anda harus selalu ingat bahwa di balik wajah setiap Ahmadi, terletak kehormatan Ahmadiyah, kehormatan Hadhrat Masih Mau’udas. dan terutama kehormatan Islam serta Nabi Muhammad saw,” pungkasnya.