Kuningan- Tim Badminton MKAI Markaz meliputi Bogor-Depok berhasil meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (Pornas) yang diadakan oleh PPMKAI pada 3-4 Juni di Manislor.
Kemenangan gemilang ini tidak lepas dari strategi yang cerdas dan kerja keras para atlet tim MKAI Kemang-Bogor.
Tim badminton MKAI Kemang-Bogor tahun ini terdiri dari lima pemain, yaitu Abay, Saif, Wildan, Faza, dan Didi. Tim ini terdiri dari dua pasangan ganda putra dan satu tunggal, yang diwakili oleh Didi.
Strategi awal yang diambil oleh tim adalah melakukan rotasi dan menyeimbangkan kekuatan tim.
“Untuk sampai ke final kita pasang ganda putra yg berbeda dengan yg difinal. Tujuannya adalah rotasi dan menyeimbangkan kekuatan tim,” ungkap Mln. Saifullah Mubarak Ahmad sebagai atlet yang bermain.
Pada babak final, mereka memasangkan pasangan ganda putra yang berbeda dengan babak sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengatur strategi dan menyesuaikan dengan kekuatan lawan.
Namun, saat mengetahui bahwa lawan yang dihadapi cukup tangguh, tim MKAI Markas memasangkan pasangan ganda putra terbaik mereka, yaitu Abay dan Wildan.
Keduanya merupakan pemain muda yang memiliki teknik yang bagus. Sementara itu, Didi tetap dipercaya sebagai andalan pada nomor tunggal, karena belum terkalahkan.
“Sedangkan di final ketika kita tahu lawannya berat kita pasang ganda terbaik kita, yaitu abay dan wildan. Keduanya masih muda dan mempunyai teknik yg bagus,” jelasnya.
“Sedangkan untuk single kita tetap mengandalkan didi yg tak terkalahkan,” lanjut Mln. Saifullah Mubarak Ahmad.
Pada babak final, tim MKAI Markas berhasil mengalahkan lawan terberat mereka, yaitu tim Jabar 7-8A.
Ia menjelaskan bahwa lawan-lawan sebelumnya relatif tidak terlalu berat, namun tantangan terbesar baru muncul pada babak final.
Meskipun begitu, dengan kepiawaian Abay, Wildan, dan ketangguhan Didi, tim MKAI Markas berhasil memenangkan setiap pertandingan dengan skor 2-0.
“Lawan yang paling berat di Pornas kali ini adalah di final Jabar 7-8A. Selebihnya dari awal sampai semifinal itu relatif tidak berat lah, relatif mudah lawannya. Yang berat itu dilawan di final saja. Walhasil tim kita selalu menang 2-0,” kata Mln. Saifullah Mubarak Ahmad.
Menariknya, Ia juga mengungkapkan bahwa persiapan latihan tim sebenarnya tidak terlalu khusus untuk ajang PON ini.
Para pemain biasanya melatih diri sendiri secara mandiri, tanpa latihan yang diatur secara spesifik untuk ajang ini.
Namun, beberapa pemain seperti Didi, Abay, dan Wildan memiliki pelatih pribadi dan sering mengikuti turnamen dan kompetisi lainnya.
Keberhasilan mereka dalam ajang Pornas ini menunjukkan bahwa meskipun belum menjadi atlet profesional, mereka mampu menghadapi dan mengalahkan lawan-lawan tangguh.
“Untuk profesi profesional sih belum, tetapi ada 3 pemain kita termasuk Didi, Abay dan Wildan itu mereka biasa latihan dan ada pelatihnya. Terutama Didi dan Abay, mereka cukup intense latihan, mengikuti kejuaraan-kejuaraan, mengikuti kompetisi-kompetisi, begitu juga Wildan,” terang Mln. Saifullah Mubarak Ahmad.
“Kalau saya dengan Fazza itu lebih pada otodidak, tapi yang bertiga itu anak muda yang bertiga itu usianya masih relatif muda, umur 16, 17, 18 tahunan. Jadi mereka itu memang secara teknik bagus karena memang latihan dengan pelatih, tapi kalau atlet yang profesional sih belum,” pungkasnya.
Senada dengan itu Qaid Wilayah Markas Sadiq Ahmad Adhetyo, juga turut memberikan komentarnya terkait keberhasilan tim badminton MKAI Markas ini.
“Alhamdulillah untuk pekan olah raga nasional tahun ini kami MKAI wilayah markaz diwakili oleh tim badminton a.n. Mln. Saifullah Mubarak Ahmad, Faza Fauzan Azima, Abdul Jabbar, Wildan, dan Diyya Purnama berhasil mendapatkan medali emas,” ujarnya.
Kontributor: Amatul Noor