Yogyakarta— Anggota AMSA Yogyakarta bercerita tentang mengemas sebuah trauma dengan cantik dan menampilkan nilai-nilai kemanusiaan.
Dua orang anggota AMSA Yogyakarta mendatangi acara bedah buku Kemurahhatian dan Trauma: Imajinasi Baru Misi Kristiani yang ditulis Septemmy E. Lekawa.
Kedua anggota mahasiswa Ahmadiyah Yogyakarta itu adalah Umar Farooq dan Hanafi Abdurraheem.
Acara bedah buku tersebut sendiri digelar di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman, Yogyakarta, Jumat 6 Oktober 2023.
Buku tersebut mengulas berbagai peristiwa seputar kasus-kasus intoleransi yang menimpa umat kristiani hingga menimbulkan trauma dengan konflik komunal dalam kajian teologis.
Pembahasan mengenai buku tersebut dipertajam dengan berbagi pengalaman peserta yang hadir pada kegiatan tersebut, salah satunya yaitu Umar, anggota AMSA Yogyakarta yang berkesempatan membagi cerita tentang pengalamannya.
Dirinya mencerita pengalaman hidup menjadi seorang Ahmadi ketika mendapatkan perlakuan diskriminatif dari sekelompok orang hingga menumbulkan trauma.
Umar membagikan kisah mengenai peristiwa perobohan masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sejumlah oknum polisi pada 2021 silam.
Dalam peristiwa tersebut, anggota Ahmadiyah tidak melakukan sikap perlawanan
“Peristiwa tersebut merupakan satu dari sekian persitiwa yang diceritakan tentang persekusi Ahmadiyah yang dibalas dengan sebuah pelayanan kemanusiaan,”ujarnya.
“Inilah cara anggota Ahmadiyah mengemas trauma dengan cantik dan estetik ketika mendapatkan perlakuan-perlakuan seperti diskriminatif, persekusi dan penganiayaan,”sambungnya.
Proses penyembuhan trauma yang terjadi pada setiap anggota Ahmadiyah menurut Umat dibalut dengan hadirnya iman kepada Allah Swt.
Editor: Talhah Lukman Ahmad