Parakansalak, (1/12). Dalam rangka menjalankan perintah Huzur (aba), Jemaat Ahmadiyah Parakansalak gencar menjalankan program rabtah ke beberapa tokoh.
Tim yang terdiri dari ketua Jemaat, sekretaris Tarbiyat, Tabligh, Sekum dan tim Lajnah berangkat dengan diawali doa bersama.
Kendaraan bergegas berjalan melintasi dan menelusuri hamparan kebun teh yang sebagian sudah beralih fungsi menjadi perumahan dan kebun warga.
Seorangpun diantara peserta rombongan belum ada yang mengetahui rumah tujuan. Dus, sepanjang perjalanan tim berusaha mencari orang yang dapat ditanyai.
Tiba-tiba Pak Mamat, Sekretaris Tarbiyat bergumam “Topi merah-topi merah”. Serentak rombongan menengok ke arah hamparan kebun luas nan panas.
Tampak dari kejauhan beberapa petani sedang diberi arahan oleh sosok tinggi besar bertopi merah. Bergegas Pak Asep Saepudin, Ketua Jemaat, turun dari mobil menuju tengah kebun. Tak berapa lama beliau kembali dan meminta meneruskan perjalanan.
Perjalanan diteruskan hingga terhenti di sebuah rumah yang terletak di tengah perkebunan sejuk dan dikelilingi gunung yang membiru.
Rumah tampak sepi, rombongan pun mengucap salam berkali-kali namun tak ada jawaban dari dalam.
Sampai akhirnya terdengar suara dari arah belakang, “Ayo masuk”, rupanya sosok bertopi merah menyapa beliaulah ‘Si Abah Benyeng’. Ya… beliau adalah mantan preman yang dulu berperan besar dalam pembakaran mesjid JAI Parakansalak. Kini beliau telah beralih profesi menjadi seorang petani dan meninggalkan dunia ‘kelam’.
Setelah dipersilahkan masuk, Bapak-bapak berkumpul diruang tamu adapun Ibu-ibu di teras luar. Hampir dua jam berbincang dengan asyiknya. Terdengar sayup suara si abah bicara “Kalau zaman sekarang masyarakat nurut ke ulama bisa tersesat”, tedengar suara gelak tawa para bapak dengan akrabnya.
Karena waktu terus berjalan rombongan pun kemudian berpamitan. Abah dengan ramahnya berpesan, “Siap kapan saja kalau Jamaah mau berkunjung ditunggu”.
Selanjutnya rombongan menuju titik lokasi kedua yaitu menghadiri undangan walimatul urusy putri dari pengurus Ponpes Al Inthidom di daerah Cikupa. Bapak Ustadz Aep Saepudin.
Bapak yang satu ini sudah cukup lama mengenal dan bergaul dengan para Ahmadi. Beliau sempat mengikuti kegiatan Jalsah Salanah wilayah jabar 03 di Peninggilan. Tak banyak hal yang dapat dibicarakan, namun pada saat berpamitan diperkenalkan rombongan perwakilan Muslimah Ahmadiyah. Beliau pun berucap terima kasih dan berkata “Harus sering berkumpul begini biar viral kayak dulu”.
Di perjalanan pulang rombongan sempatkan berkunjung kepada beberapa anggota Jemaat untuk pembinaan.
Semoga ‘kran’ komunikasi yang selama ini tersumbat dapat lancar kembali dan ‘mengalirkan air yang deras’ dan membawa kebaikan untuk Jemaat.
Kontributor : Ny. Saidah Ahmad