Gunung Kidul, (25/8). Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017, Sekolah Kebhinekaan Gunung Kidul kembali menggema untuk angkatan yang ke-3 pada tahun 2019 ini. Untuk Tahap I, sekolah yang diikuti oleh muda mudi lintas iman di regional Gunung Kidul mengambil tempat di Pondok Retret Selogiri Gua Maria Tritis, Paliyan.
NU, Gereja Kristen Jawa, Katolik, Hindu, Budha, LDII dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia cabang Gunung Kidul mengirimkan muda mudinya untuk belajar bergaul bersama orang orang yang berbeda dengan komunitasnya. Selain itu setiap organisasi pun mengirimkan para pemuka agamanya untuk menjadi fasilitator dan narasumber di dalam proses belajar.
Dalam pembukaan kegiatan Sekolah Kebhinekaan Tahap I dihadiri oleh Kepala Sekolah Kebhinekaan, Perwakilan Kandepag, Camat Paliyan, perwakilan dari TNI dan Polri, Rais Syuriah PCNU serta tokoh tokoh agama di wilayah Gunung Kidul. Dalam sambutanya Kepala Sekolah Kebhinekaan yang juga merupakan Ketua GP Anshor Gunung Kidul mengharapkan agar melalui Sekolah Kebhinekaan ini tumbuh muda mudi yang sadar akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan khususnya di wilayah Gunung Kidul dan umumnya Indonesia. Sambil berseloroh dan penuh semangat menjelaskan “Istri boleh dua tetapi Indonesia harus tetap satu”, langsung disambut gelak tawa oleh seluruh hadirin.
Sementara Perwakilan Kandepag Gunung Kidul mengingatkan bahwa Kebhinekaan Indonesia yang bersifat natural dan kultural memang sangat membanggakan, untuk itu Sekolah Kebhinekaan diharapkan tidak terjebak dalam kegiatan formalitas tetapi harus bisa mengajarkan dan mewariskan nilai nilai kebudayaan yang majemuk. Dan utamanya dapat meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama dalam bingkai NKRI.
Rais Syuriah PCNU dengan bahasa yang sangat bijak menyinggung agar hidup rukun dalam perbedaan harus dilakukan tulus walau pun awalnya dipaksakan, “lebih baik masuk surga dengan dipaksa daripada masuk neraka dengan sukarela”.
Dan dipukulnya “gong” oleh Camat Paliyan menjadi tanda dimulainya Sekolah Kebhinekaan tahap I dari tanggal 24-25 Agustus 2019 .
Kontributor : Mln. Bilal Ahmad Bonyan