By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Uncategorized

Pemuda Ahmadiyah Medan Hadir Dalam Peluncuran Buku ‘Noda Batin’

Last updated: 16 September 2019 19:53
By Redaksi 726 Views
Share
SHARE

Sejumlah pemuda-pemudi Ahmadiyah Medan telah hadir dalam acara launching buku ‘Noda Batin’ pada hari Minggu (15/09) di Hall Lt. 1 Perguruan Buddhis Bodicitta, Medan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Qaid Wilah MKAI SUMUT 01, Gunawan sahib dan Ketda LI, Ibu Ana Deliana memimpin sejumlah pemuda-pemudi Ahmadiyah ke acara tersebut. Terlihat Mubda SUMUT 01 dan beberapa Muballighin juga berada dalam acara yang sama. Buku Noda Batin ini merupakan karya ke 3 dari Bhikkhu Dhirapunno yang merupakan sahabat Ahmadi juga.

Dalam acara peluncuran buku tersebut dilaksanakan juga ‘Talk Show’ dengan tema ‘Unity in Diversity’. Tiga pembicara dihadirkan untuk mengisi acara tersebut yakni Bhiksu Nyanaprathama, Bhiksu Nyanabhadra, dan Bhikkhu Dhirapunno. Pembicara pertama, Bhiksu Nyanaprathama dalam hal kesatuan dalam kepelbagaian ini menyampaikan mengenai pengalaman di lapangan beliau mengkhidmati penduduk di daerah Tapanuli Selatan yang mayoritas adalah Muslim. Perlu kesabaran, saling menghargai dan toleransi untuk bisa hidup bersama dengan mereka membangun daerah tersebut dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat disana, ungkap Suhu Nyanaprathama.

Bhiksu Nyanabhadra sebagai pembicara kedua menyampaikan bagaimana pengalaman beliau di lapangan terutama saat beliau bertugas ke luar negri. Banyak sekali kisah hidup berinteraksi dengan orang-orang di luar negri yang memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang berbeda dengan orang-orang timur. Kesemuanya membutuhkan kebijaksanaan dan toleransi yang tinggi bahkan lebih dari sekedar bertoleransi melainkan harus sampai kepada tahap mau memahami mereka yang berbeda.

Bhikkhu Dhirapunno menyampaikan bait puisi yang menyebutkan bahwa kedamaian akan terwujud jika akarnya saling menghargai segala kehidupan. Kebencian tidak dapat dihentikan dengan kebencian namun cinta kasih lah yang dapat menghilangkan kebencian. Beliau juga menceritakan pengalaman dalam hal berkegiatan lintas iman dengan sahabat-sahabat dari agama yang berbeda. Beliau tertarik dengan motto dari Jamaat Ahmadiyah ‘cinta untuk semua tiada benci bagi siapapun’ yang dengan motto ini kedamaian hakiki akan dapat diwujudkan. Kemudian beliau meminta dengan hormat kepada Mln. Muhammad Idris dan Pdt. Hotdinal Sitanggang untuk memberikan testimoni tentang kegiatan dan kerja sama dalam membumikan cinta kasih dan perdamaian di SUMUT.

Mln. Muhammad Idris menyampaikan bahwa Bhikhu Dhirapunno ini adalah sosok yang berkomitmen dan konsisten dalam upaya pembumian nilai-nilai cinta kasih dan perdamaian. Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan segala upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini dirasakan semakin menguat. Oleh karena itu mari terus bergerak dengan kemampuan terbaik untuk tetap bersatu dalam keberagaman ini demi tetap kokoh dan kuatnya NKRI.

Beliau juga menyampaikan untuk memperbanyak frekuensi ruang perjumpaan antar sesama anak bangsa dari berbagai komunitas keagamaan di SUMUT ini. Pdt. Hotdinal juga menyampaikan meskipun gerakan yang mereka bangun bersama ini masih kecil, namun dengan komitmen dan konsistensi yang tinggi akan dapat memberikan pengaruh juga kepada masyarakat. Beliau menceritakan bagaimana pengalaman pertama kali berjumpa dengan Bhikkhu Dhirapunno yang tak lain dan tak bukan adalah dalam acara Lokakarya Penggerak Perdamaian.

Acara terakhir adalah pembagian buku Noda Batin kepada para hadirin. Bhiksu Nyanaprathama dan Bhiksu Nyanabhadra juga merupakan penerima buku Noda Batin mewakili komunitas Buddha. Sedangkan Mln. Muhammad Idris mewakili komunitas Muslim dan Pdt. Hotdinal Sitanggang mewakili komunitas Kristen juga menerima langsung pemberian buku Noda Batin tersebut yang langsung diberikan oleh Bhikkhu Dhirapunno.

Kontributor : Gunawan

You Might Also Like

Ahmadiyah Majalengka Peduli Covid 19

Keseruan Perayaan HUT RI ke-74

Ahmadiyah Peringati Hari Sumpah Pemuda Bersama Forum Perdamaian Madiun

Kunjungan Tamu dari Belanda ke JAI Manislor

‘Semarang Rumah Kita Bersama’

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Komunitas CTC Semarakkan HUT Kota Karawang Ke-386 .
Next Article JAI Magetan Gelar Baksos Perdana Penuh Ceria
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Uncategorized

Rangkaian Acara CTC Semarang, Sarat Makna Dalam Aksi Sederhana.

Redaksi 2 Min Read
Uncategorized

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-74, Muslim Ahmadiyah Jatim Bagian Barat Selenggarakan Wisata Tarbiyat dan Pekan Olahraga Daerah

Redaksi 6 Min Read
Uncategorized

Rabtah Lajnah Imaillah Paninggilan Melalui Posyandu Anggur 1

Redaksi 1 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?