Para peserta dan narasumber sepakat untuk membendung tindak pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan serta kewarganegaraan selain melalui advokasi juga membangun keberagaman dan kebhinnekaan dalam satu wadah: Indonesia.
SUKABUMI – Maraknya pelanggaran hak-hak kewarganegaraan di sejumlah daerah meningkatkan kesadaran anak muda Sukabumi tentang pentingnya advokasi. Bersama Ready Sukabumi, belasan pemuda pemudi tersebut menggelar workshop riset dan advokasi di Fresh Hotel, Sukabumi.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi masyarakat seperti diantaranya LENSA Sukabumi, Perwakilan Tokoh Agama Kristen Protestan GKP Pasundan Kota Sukabumi, LBH Keadilan Sukabumi Raya, para peserta workshop dibagi menjadi dua kelompok untuk kemudian dimentori oleh sejumlah praktisi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Mln. Rustandi dari Jamaah Ahmadiyah Sukabumi yang juga menjadi narasumber dan mentor. Ferry, perwakilan dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) mengatakan seharusnya umat Muslim berterima kasih pada Ahmadiyah.
“Kita harus berterimakasih kepada Ahmadiyah karena siapa oraganisasi di dunia ini yang telah menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam lebih dari 40 bahasa,” ujarnya, Sabtu (5/3).
Ia juga mengaku kagum dengan siaran televisi Muslim Television Ahmadiyah (MTA) yang mampu mengudara tanpa sponsor atau iklan serta banyaknya masjid-masjid yang dibangun oleh Jamaah Ahmadiyah.
“Yang membangun mesjid-mesjid di Eropa dan Australia itu siapa? Ahmadiyah,” tambah Ferry.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/pelatihan/feed/” number=”3″]
Di akhir acara, para peserta dan narasumber sepakat untuk membendung tindak pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan serta kewarganegaraan selain melalui advokasi juga membangun keberagaman dan kebhinnekaan dalam satu wadah: Indonesia.
Kontributor : Siddika Tahira
Editor : Talhah Lukman Ahmad