Tasikmalaya – Senin (11/4) Masjid Al-Fadhal Wanasigra Salawu dipenuhi dengan gegap gempita canda anak-anak Ahmadiyah, yang biasa disebut Athfal dan Nashirat. Siswa-siswi ini bukan sekadar berkumpul untuk bermain, melainkan untuk mengikuti kegiatan pembukaan Pesantren Ramadan yang digelar oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) cabang Wanasigra.
Acara yang sempat tertunda dua tahun ini mengangkat tema “Memaknai Masa Pandemi dengan Tholabul Ilmi” dan akan diselenggarakan hingga 19 April mendatang. Adapun siswa ikut dalam kegiatan ini mulai dari kelas 1 SD hingga 3 SMP.
Sekretaris Ta’lim JAI Wanasigra Ahmad Muhammad Irfan menyampaikan tujuan dari Pesantren Ramadan adalah untuk menyediakan kegiata positif bagi anak-anak Ahmadi selama bulan Ramadan.
“Tujuannya adalah agar selama bulan Ramadan tahun ini generasi Ahmadi cabang Wanasigra memiliki kegiatan yang positif. Dengan demikian diharapkan generasi ini tidak hanya mengisi waktu luang dengan bermain gadget atau menonton televisi, melainkan diarahkan pada kegiatan yang meningkatkan ibadah serta ketakwaannya kepada Allah SWT,” ucapnya yang juga menjadi Ketua Panitia kegiatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua JAI Wanasigra, Suryana. Dalam sambutannya dia sangat mengapresiasi dan mendukungan kegiatan ini.
“Mengingat tidak sedikit jumlah generasi penerus (Ahmadiyah) di cabang ini yang harus terus mendapatkan tarbiyat secara kontinyu demi keberlangsungan ilmu agama mereka,” ujar Suryana.
Kegiatan Pesantren Ramadhan dimulai pada Selasa (12/4) bertempat di Madrasah Imamuddin dan Masjid Al-Fadhal Wanasigra. Tercatat jumlah siswa yang berpartisipasi berjumlah 128 orang.
Msing-masing siswa terbagi menjadi kelas A, B dan C. Dimana kelas A terdiri dari siswa dan siswi SD, elas 1 hingga kelas 3. Kelas B adalah siswa dan siswi kelas 4 sampai 6 SD, sedangkan kelas C adalah siswa dan siswi jenjang SMP. Mereka mulai belajar sejak pukul 2 siang hingga memasuki waktu shalat Ashar.
Adapun materi yang diajarkan pada kegiatan ini sangat beragam, diantarnya Al-Quran, Fiqih, Akhlak, Pengorbanan dan Nizam. Menariknya, para pengajarnya adalah para lajnah (perempuan Ahmadi) muda.
“Dengan hadinya pengajar dari generasi remaja ini diharapkan akan tercipta juga regenerasi di cabang Wanasigra. Kebermanfaatan ilmu juga diharapkan semakin luas dan menyeluruh, sehingga nilai-nilai kejemaatan dapat terus tumbuh dan bersemai di setiap generasi Ahmadi, Insya Allah,” pungkas Irfan.
Kontributor: Rahma Roshadi
Jazakumullah ahsanal jaza ?