Presiden Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru Muhammad Iqbal mengatakan, sungguh merupakan hal yang luar biasa pembangunan gedung telah selesai yang bertepatan dengan perayaan 25 tahun Jemaat Selandia Baru.
Peresmian gedung terbesar untuk masjid Selandia Baru akan disiarkan langsung kepada jutaan umat muslim seluruh dunia.
Pemimpian spiritual Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad akan memimpin shalat Jum’at setelah meresmikan pembukaan gedung baru Wiri.
“Dari manapun pemimpin besar (khalifah) menyampaikan khutbah Jum’at, akan disiarkan diseluruh dunia.” Muballigh Selandia Baru Mr. Rehman menyampaikan.
“Kami merasa bersyukur atas kebebasan yang ada disini. Di Pakistan, orang-orang disana menyatakan kami bukan Muslim. Kami tidak memiliki hak untuk menggunakan istilah-istilah Islam. Ratusan telah mati syahid.”
Ahmadiyah mengembalikan ajaran keyakinan dasar umat Muslim,” ungkapnya.
“Islam itu artinya damai. Kami berupaya untuk menghilangkan kesalahpahaman. Banyak sekali hal-hal klise yang negative. Kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme dalam bentuk apapun.”
Presiden Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru Muhammad Iqbal mengatakan, sungguh merupakan hal yang luar biasa pembangunan gedung telah selesai yang bertepatan dengan perayaan 25 tahun Jemaat Selandia Baru.
“Ini merupakan rumah peribadatan yang tepat buat kami – masjid yang tepat.” Ungkapnya.
“Pembangunan ini telah dibangun sendiri oleh anggota Jemaat yang ada di Selandia Baru. Kami memiliki beberapa penggalang dana, tapi para anggota Jemaat sendiri ingin secara bersama-sama membiayainya dari kantong mereka sendiri.”
Masjid tersebut bisa menampung hingga 500 orang dan digunakan terutama untuk shalat, akan tetapi bisa juga untuk kegiatan yang lain.
Mr. Iqbal mengatakan lokasi masjidnya merupakan lokasi yang bagus bagi anggota Jemaat, ada dari anggota yang datang sejauh Whangarei and Hamilton.
Peristiwa penting juga terjadi hari ini yaitu peluncuran Kur’anu Tapu – Kitab Suci umat Muslim, Al Qur’an – yang diterjemahkan kedalam bahasa Maori.
“Penerjemahan ini membutuhkan waktu 25 tahun sampai selesai,” ungkap Mr Iqbal.
Sebagian versi terjemahanya telah diluncurkan ditahun 2010.
Sumber : Auckland Now