Ken juga menggarisbawahi aksi sejumlah golongan Islam konservatif yang menjurus radikalisme yang semakin menjadi-jadi. Penulis buku Southeast Asian Muslims in the Era of Globalization ini meminta masyarakat muslim tidak terlalu menggubris aksi golongan Islam radikal tersebut.
JOMBANG – Mengenang wafatnya KH. Aburrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur, PMII Komisariat Patimura dan Gusdurian STKIP Jombang menggelar diskusi bertajuk Wajah Islam Kontemporer Indonesia, Pandangan dari Negeri Sakura di Kedai Sufi, Sabtu (17/12). Hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini Associate Professor Faculty of Political Studies Iwate Prefectural University, Ken Miichi.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jombang/feed/” number=”3″]
Berdasarkan risetnya, Ken menyebut Indonesia tengah menghadapai tiga isu krusial, yaitu Islam di Indonesia semakin radikal dan konservatif, adanya radikalisasi dann Arabisasi, serta wacana untuk merongrong Pancasila. Dia menyebut nasionalisme dan mengedepankan Pancasila tidak cukup untuk melawan tiga ‘penyakit’ tersebut.
“Perlu adanya peran dari golongan Islam yang moderat,” ujar Ken.
Ken juga menggarisbawahi aksi sejumlah golongan Islam konservatif yang menjurus radikalisme yang semakin menjadi-jadi. Penulis buku Southeast Asian Muslims in the Era of Globalization ini meminta masyarakat muslim tidak terlalu menggubris aksi golongan Islam radikal tersebut.
“Jangan habiskan energi terhadap aksi demo kelompok radikal atau konservatif. Jangan terlalu fokus pada mereka (kelompok Islam radikal-red). Ada agenda yang lebih penting yaitu sosialisasi pluralisme, moderat, hak asasi manusia dan nilai-nilai Islam seperti ahlak dan sebagainya,” sebutnya.
Ken juga menyayangkan banyaknya ulama yang terjun dalam politik praktis. Menurutnya peran ulama justru untuk mengajarkan kepada umat muslim untuk mewujudkan Islam sebagai agama yang damai dan ramah.
Hal berbeda disampaikan Antropolog asal Surabaya, Abdul Kholil. Menurutnya justru mayoritas muslim di Indonesia saat ini lebih moderat, liberal, dan sekuler. Sementara itu salah seorang anggota Gusdurian Jombang, Aan Anshori Indonesia saat ini tengah mengalami darurat kebhinekeaan.
“Disadari atau tidak, negara ini sedang oleng ke kanan. Ke kelompok Islam radikal,” sebut Aan.
Puluhan peserta diskusi ini datang dari berbagai organisasi keagamaan sepeti Gusdurian, NU, Jamaah Ahmadiyah, serta sejumlah mahasiswa dan antropolog.
Kontributor : Mln. Sajid Ahmad Sutikno
Editor : Talhah Lukman Ahmad