Yogyakarta— Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Ahmadiyya Muslim Student Association (AMSA) dan Pengurus Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta menerima kunjungan mahasiswa IAIN Kudus.
AMSA dan Pengurus JAI Yogyakarta berbagi informasi sekaligus klarifikasi tentang Jemaat Ahmadiyah.
Dalam kesempatan tersebut sebanyak 9 orang mahasiswa IAIN Kudus dan 1 orang anggota Institut Dialog Antar-Iman (Interfidei) yang berkunjung ke Masjid Fadhli Umar, Yogyakarta, Kamis (27/7/2023).
Pertemuan diawali sambutan Ketua Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Sugiyarno.
Kemudian acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara mahasiswa IAIN Kudus dengan pengurus JAI Yogyakarta.
Beberapa yang didiskusikan antara lain berkenaan dengan masalah apakah Ahmadiyah melaksanakan sunah Rasulullah Saw hingga sholat jumat.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab bergilir oleh para pengurus dan anggota AMSA Yogyakarta.
Di akhir diskusi, salah satu peserta bertanya mengenai pemahaman utama bagi Jemaat Ahmadiyah, yaitu bagaimana konsep kenabian serta pandangan Ahmadiyah terhadap Isa Al Masih-Al Mauud.
Dalam hal ini, mubaligh JAI Yogyakarta Maulana Waleed Ahmad menjawab soal keyakinan Jemaat Ahmadiyah terkai khataman nabiyyin serta konsep kenabian.
Namun tidak menutup pintu kenabian setelah Rasulullah Saw serta kedudukan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as merupakan nabi ‘bayangan’ sebagai penerus Hazrat Rasulullah Saw yang diutus di akhir zaman.
Di sesi terakhir, peserta diberikan oleh-oleh 2 buah buku perkembangan sejarah JAI di Indonesia.