Manokwari – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Papua Barat menghadiri undangan open house dari Saksi-Saksi Yehuwa (SSY) Manokwari yang bertempat di Jln. Gunung Salju No. 8, Fanindi, Manokwari Timur pada Minggu (4/12)
Rombongan Ahmadiyah yang hadir terdiri dari Rakeeman R.A.M Jumaan (Mubalig Daerah Papua Barat), Ketua Daerah Perempuan Ahmadiyah Papua Barat, Wa Leto (Sekr. Tablig Perempuan Ahmadiyah Cabang Manokwari), Iqsan Ahmad Kharim (Ketua AMSA Papua Barat) dan seorang Nashirat.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Thomas Rumbarar Dedy, selaku Local Designer Construction (LDC) didampingi istrinya dan beberapa anggota Saksi-Saksi Yehuwa.
“Selamat datang di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa Manokwari, Pak Jumaan. Senang bisa menyambut Bapak dan Ibu di tempat kami,” kata Thomas
Open House adalah sebuah kegiatan untuk mengenal lebih dekat Saksi-Saksi Yehuwa mulai dari aspek sejarah, administrasi, pengorbanan, kegiatan, ibadah dan lainnya. Mubalig Daerah Papua Barat menyampaikan bahwa ia sudah mengenal baik Saksi-Saksi Yehuwa sejak 30 tahun yang lalu.
“Karena sudah mengenal Saksi-Saksi Yehuwa sejak 30 tahun lalu, saya tidak terlalu asing lagi dengan semua penjelasan itu. Begitu juga dengan sejarah dan administrasinya, mirip dengan administrasi Jemaat Ahmadiyah,” paparnya
Salah satu yang menjadi perhatian menarik bagi Mubalig Daerah selama mengunjungi Balai Kerajaan adalah fasilitas untuk tuna rungu yang diperuntukan bukan hanya untuk anggota Saksi-Saksi Yehuwa, namun juga untuk masyarakat lainnya di Manokwari. Menurutnya, peran sosial kemanusiaan Saksi-Saksi Yehuwa ini bisa dimaksimalkan dengan baik.
“Peran sosial kemanusiaan Saksi-Saksi Yehuwa Balai Kerajaan Manokwari bisa dimaksimalkan di bidang ini. Sebab ini terkait literasi dan pemenuhan hak beribadah juga.” ujarnya
Hal menarik lainnya adanya literatur Saksi-Saksi Yehuwa yang diterjemahkan dalam bahasa suku di Papua.
“Literatur Saksi-Saksi Yehuwa telah banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa suku di Papua. Bahasa Biak adalah salah satunya. Selain Alkitab, buku atau majalah atau leaflet lainnya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Biak. Inilah hal yang tidak terfikirkan oleh denominasi Kristen lainnya di Indonesia atau bahkan di Tanah Papua sendiri.” kata Mln. Rakeeman
Selama kunjungan tersebut para anggota Saksi-Saksi Yehuwa pun menyampaikan kesannya dalam mengenal Jemaat Ahmadiyah
“Saya sudah membaca buku Sumbangsih Ahmadiyah bagi Negeri dan Kesetiaan Jemaat Ahmadiyah terhadap Pancasila dan UUD 1945. Isinya sangat bagus sekali. Ahmadiyah telah ada di 200 negara lebih,” pungkas Thomas
Kontributor : Rakeeman R.A.M. Jumaan