By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Daerah

Ahmadiyah Medan Dialog Tentang Pemuda Dan Toleransi Di STT Abdi Sabda Medan

Last updated: 23 November 2018 14:53
By Redaksi 498 Views
Share
SHARE

Beberapa orang mahasiswa dari STT Abdi Sabda Medan menginisiasi acara dialog dengan tema Pemuda dan Toleransi pada hari Kamis (22/11) dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Bhante Dhirrapunno (Buddha Theravada) dan Mln. Muhammad Idris (Ahmadiyah Medan).

Acaranya ini dihadiri oleh puluhan Mahasiswa STT Abdi Sabda sebagai tuan rumah. Turut hadir juga mendampingi jalannya kegiatan dialog ini yaitu Dr. Erick Jhonson Barus selaku Dosen Dialog Antar Agama.

Dalam sambutan singkatnya beliau menyampaikan bahwa dialog semacam ini sangat perlu untuk diadakan mengingat ada mata kuliah tentang Dialog Antar Agama juga dan kegiatan ini sebagai prakteknya secara langsung.

Sifat inklusif dalam beragama memang harus dibangun dengan melakukan banyak dialog seperti orang di Mesir mengatakannya dengan “Al-Hiwar”, ungkap beliau yang memang juga menempuh pendidikannya di Mesir.

Hotdinal selaku moderator membuka acara dialog dengan mengutip pernyataan dari Hadhrat Ali r.a “Dia yang bukan saudara dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan” dan langsung mempersilahkan Bhante Dhirrapunno untuk menyampaikan uraiannya.

BDP demikian inisial yang sering beliau gunakan mengawali penjelasannya dengan menyampaikan bahwa melihat sejarahnya bangsa kita ini tidak asing lagi dengan budaya bertoleransi. Hal ini bisa dilihat dalam kitab-kitab kuno seperti Sutasoma, dll.

Peran pemuda dalam hal ini adalah sebagai penggerak dan bukan sebagai penggertak. Artinya para pemuda harus mampu menjadi motor penggerak perdamaian dan toleransi. Sebagaimana halnya bung Karno pernah mengatakan beliau hanya butuh 10 pemuda saja untuk mengguncang dunia. Inti dari ajaran Buddha adalah kasih sayang, maka jika ayat-ayat agama tidak bisa juga mendamaikan pergunakanlah ayat-ayat cinta.

Kemudian toleransi dikupas dari perspektif Islam oleh pembicara yang kedua. Maulana Idris menyampaikan bahwa toleransi dalam ajaran Islam itu tidaklah hanya berarti membiarkan mereka yang berbeda tapi bermakna lebih dari itu yakni mengenal, lalu menunjukkan kasih sayang kepada mereka yang berbeda.

Contoh toleransi yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad (saw) adalah teladan yang terbaik ketika Beliau (saw) mempersilahkan rombongan Kristen dari Najran untuk beribadah di Masjid Nabawi. Beliau sendiri menyampaikan mengenai jaminan kebebasan dalam beribadah kepada umat Kristen serta menjamin keamanan dan keselematan rumah-rumah ibadah mereka serta para pendetanya.

Salah satu cara bertoleransi adalah dengan melihat persamaan. Bila dari 100 hal terdapat 99 hal perbedaan dan 1 hal persamaan maka tidak ada alasan sama sekali untuk intoleran dan membenci. Dari satu persamaan itu akan dapat dikembangkan sikap saling mengasihi dan menyayangi. Kasih sayang itu sudah menjadi slogan dalam Jama’ah Ahmadiyah yakni ‘Love For All, Hatred For None’.

Moderator kemudian memandu acara diakusi dan tanya jawab yangmana peserta terlihat sangat antusias dalam bertanya dan memberikan statement nya.

Acara berlangsung lebih kurang 3 jam dari jam 19.00 – 22. 00 sehingga moderator memutuskan untuk menutup acara karena waktu sudah larut malam. Dan sesi terakhir yakni foto bersama para pembicara, panitia dan peserta. Salam toleransi!

Kontributor : Mln. Muhammad Idris

You Might Also Like

Bazar Kelurahan Selabatu Sukses Digelar, JAI Sukabumi Ikut Berpartisipasi

Gencarkan Rabtah, Lajnah Imaillah Cicalengka Bandung Sambangi Yayasan Anak Yatim Mutiara Ilahi

Puasa Sebagai Sarana Penyucian Jiwa dan Penyinaran Qalbu menurut Ajaran Islam dalam Menyambut Ramadhan di Sintang

Semarak Kegiatan Rohani Muslimah Ahmadiyah Cianjur

Anak-Anak Ahmadi Paninggilan Tangerang Diingatkan Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article AHMADIYAH JAKARTA BARAT MENELADANI KEMULIAAN RASULULLAH (SAW) DENGAN BAKTI SOSIAL BERSAMA WARGA SEKITAR
Next Article KOLABORASI PEMUDA AHMADIYAH MANISLOR DAN KOMUNITAS PAMFLET
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Daerah

Ahmadiyah Madiun dan FPM Hadiri Refleksi Akhir Tahun, Gus Isfah: Pertahankan Semangat Perjuangan

Redaksi 2 Min Read
Daerah

Rafa’ahullahu Ilaihi itu Nabi Isa (as) diangkat ke Langit?

Redaksi 3 Min Read
Daerah

Kunjungi Mubalig Ahmadiyah Majalengka, DKM Cikasarung Bahas Kiat Memakmurkan Masjid

Mubarak 1 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?