Menurut Hazrat Ahmad, “Penting bagi semua orang untuk melakukan perjalanan, bahwa mereka harus menghadiri Jalsah ini yang akan banyak menimbulkan hal-hal yang diberkati. Mereka harus mengabaikan ketidaknyamanan kecil di jalan Allah dan Nabi-Nya (saw)”.
GHANA – Peranan daerah dalam menumbuhkan patriotisme akan menjadi tema bahasan saat anggota Jemaat Ahmadiyah Ghana melakukan Pertemuan Tahunan (Jalsah Salanah) ke-85 di Baghe-Ahmad, Pomadze, dekat Winneba, Kamis, 12-14 Januari 2017.
Pertemuan tersebut akan membahas tentang bagaimana agama, sebagai pusat bimbingan dan perkembangan akhlak dan rohani, menanamkan dalam diri masyarakat tentang kecintaan kepada negara dan menghindari perpecahan antara agama dan negara.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jalsah-salanah/feed/” number=”3″]
Tertuang dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Kepala Publikasi kegiatan tersebut, Mr. Mohammed Affum, menyatakan bahwa Muslim Ahmadi dari berbagai daerah akan hadir, selain perwakilan dari Togo, Benin, Nigeria, Burkina Faso dan La Cote D’Ivoire.
Topik-topik yang akan disampaikan diantaranya “Hijab – Lambang Martabat dan Moralitas”, “Memenangkan Hati Untuk Tuhan – Tugas Muslim Ahmadi” dan “Ketaatan kepada Khilafat – Jalan menuju Kemajuan”.
Acara Jalsah Salanah Jemaat Muslim Ahmadiyya di seluruh dunia ini dibentuk oleh pendiri mereka, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Almasih yang Dijanjijan dan Mahdi pada 1892.
Beliau menyatakan bahwa, “Tujuan utama dari Jalsah Salanah ini adalah menjadikan setiap individu yang tulus secara pribadi mendapatkan manfaat agama; Mereka dapat meningkatkan pengetahuan mereka, sehingga dengan itu mereka diberkati dan diridhai oleh Allah Ta’ala – persepsi mereka tentang Tuhan dapat berkembang.
Manfaat tambahannya, Mirza Ghulam Ahmad jelaskan adalah untuk menumbuhkan sikap saling mengenal antara semua saudara dan menguatkan tali persaudaraan dalam masyarakat.
Menurut Hazrat Ahmad, “Penting bagi semua orang untuk melakukan perjalanan, bahwa mereka harus menghadiri Jalsah ini yang akan banyak menimbulkan hal-hal yang diberkati. Mereka harus mengabaikan ketidaknyamanan kecil di jalan Allah dan Nabi-Nya (saw) “.
Beliau mengatakan Allah akan memberikan pahala kepada orang yang tulus ikhlas dalam jalan mereka, dan tidak ada usaha dan kerja keras, yang dilakukan dengan semata-mata karena-Nya, akan sia-sia.
“Saya menekankan kembali bahwa kalian jangan menyamakan pertemuan ini dengan pertemuan-pertemuan manusia lainnya. Ini adalah peristiwa yang murni atas dukungan Allah taala, untuk dakwah Islam,” Tambahnya.
Sumber: Times of Ahmad
Alih Bahasa: Mary Eunice
Editor: Mln. Khaeruddin Ahmad Jusmansyah