Dies Natalis STAINU Jakarta ini dihadiri juga oleh salah satu tokoh Pendiri STAINU Jakarta, Dr. KH. Mujib Qulyubi. Ketika Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia berkenalan dengan Dr. KH. Mujib Qulyubi. Ia terkejut mendengar bahwa ternyata Jamaat Muslim Ahmadiyah Indonesia memiliki lembaga pendidikan berbasis Sekolah Tinggi yaitu Jamiah Ahmadiyah Indonesia.
JAKARTA – Empat orang Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia tiba di Stasiun Manggarai dengan menggunakan Kereta Commuter Line dan dijemput dari Mahasiswa STAINU Jakarta yang siap mengantar ke Kampus A STAINU Jakarta di Jalan Taman Amir Hamzah No.5 Jakarta Pusat, untuk menghadiri Dies Natalis Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) yang genap berusia 14 tahun, Sabtu (30/4/2016).
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jamiah-ahmadiyah-indonesia” number=”3″]
STAINU Jakarta sendiri berdiri sejak 1 Mei 2002. Kehadiran Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia dalam acara ini adalah sebagai undangan dari Presiden Mahasiswa STAINU Jakarta,Ranu.
Acara yang berlangsung di aula Kampus STAINU Jakarta ini juga sebagai acara Pelantikan Presiden Mahasiswa STAINU Jakarta beserta jajarannya. Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia yang hadir dalam acara itupun memberikan kepada Presiden Mahasiswa STAINU Jakarta yang baru dilantik tersebut.
Dies Natalis STAINU Jakarta ini dihadiri juga oleh salah satu tokoh Pendiri STAINU Jakarta, Dr. KH. Mujib Qulyubi. Ketika Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia berkenalan dengan Dr. KH. Mujib Qulyubi. Ia terkejut mendengar bahwa ternyata Jamaat Muslim Ahmadiyah Indonesia memiliki lembaga pendidikan berbasis Sekolah Tinggi yaitu Jamiah Ahmadiyah Indonesia.
Selain itu, Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia mendapat kesempatan untuk berbincang dengan beberapa Dosen STAINU Jakarta.
“Sering-sering berdiskusi dan datang ke STAINU,” ajak seorang Dosen STAINU Jakarta kepada keempat Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia yang memang baru pertama kali mendapat kesempatan berkunjung ke Kampus yang langsung ada di bawah pengawasan Kemenag.
Kontributor : Iman Mubarak Ahmad Al-Syiribuni
Editor : Talhah Lukman Ahmad